TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan dukacitanya atas meninggalnya mantan Menteri Keuangan Marie Muhammad, Ahad, 11 Desember 2016, sekitar pukul 01.40. Menurut Sri Mulyani, Marie sangat berjasa dalam membangun Indonesia, Kementerian Keuangan, dan Direktorat Jendral Pajak.
"Sumbangan terbesar beliau adalah kepemimpinan dan komitmen beliau dalam membangun institusi yang bersih dari korupsi dan konflik kepentingan," kata Sri Mulyani dalam keterangan resminya, Ahad, 11 Desember 2016.
Sumbangan Marie, menurut Sri Mulyani, sangat istimewa dan inspiratif karena dilakukan pada masa saat korupsi dianggap sebagai praktek yang wajar bagi semua pejabat. Sri Mulyani menilai, dalam situasi dan kondisi demikian, Marie tetap teguh dalam menjaga komitmen dan integritasnya sebagai pejabat negara.
"Pak Marie tidak hanya tetap bersih dan sederhana, tapi juga memberikan contoh nyata bahwa komitmen terhadap integritas dapat ditegakkan meskipun halangan dan tantangannya sangat besar," ujar Sri Mulyani. “Ini teladan yang sangat berharga dan berarti bagi kami semua penerusnya.”
Sri Mulyani menuturkan Indonesia sangat kehilangan sosok Marie. Namun, menurut dia, warisan sikap dan contoh perilaku almarhum akan tetap menjadi cerita abadi yang terus menyulut api perbaikan di lingkungan Kementerian Keuangan dan Indonesia.
"Saya secara pribadi sangat berduka dan kehilangan atas meninggalnya Pak Marie, yang telah banyak membantu saya dalam membangun Kementerian Keuangan yang bersih, profesional, dan melayani. Semoga keluarga yang ditinggalkan selalu diberikan kesabaran dan kekuatan dari Allah dalam menghadapi kedukaan ini," katanya.
Menteri Keuangan era Presiden Soeharto itu meninggal dunia pada usia 77 tahun di Rumah Sakit Otak Nasional, Jakarta Timur. Rencananya, Marie dimakamkan pada pukul 11.00 di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
ANGELINA ANJAR SAWITRI