TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama Satgas 115 menangkap 122 kapal pelaku illegal fishing di perairan Indonesia selama periode 17 Agustus 2016 sampai saat ini. Langkah itu dilakukan karena kapal-kapal tersebut menangkap ikan di perairan Indonesia tanpa izin.
"Melihat angka 122, ternyata pencurian ikan masih banyak," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, yang ditemui di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kamis, 8 Desember 2016.
Baca Juga:
Baca: Susi: Kapal Malaysia Curi Ikan, Apa Itu Rekreasi?
Susi menjelaskan, meski yang ditangkap dalam jangka waktu tersebut bukan pemain besar, tetap saja akan dilakukan penenggelaman terhadap kapal-kapal itu. "Lakukan secara besar-besaran karena jumlahnya sangat banyak."
Ketika ditanyakan mengapa masih banyak kapal asing menangkap ikan di wilayah Indonesia, Susi menjawab karena banyak negara sudah frustrasi akan jumlah populasi perikanannya. "Laut mereka itu tidak ada ikannya lagi," ujar Susi.
Baca: Menteri Susi: Pari Manta Satwa yang Dilindungi di Indonesia
Mereka mencari celah agar bisa mendapatkan ikan di tempat-tempat yang merupakan produsen ikan, termasuk Indonesia. Salah satu celah yang ada termasuk bekerja sama dengan aparat di Indonesia. "Ada indikasi ke sana, nanti aparat patroli ke sini, mereka nangkap ikannya di sana."
Susi mengungkapkan, hal ini ditambah dengan kebiasaan masyarakat di Singapura dan Thailand yang memang terbiasa mengkonsumsi makanan laut daripada makanan air tawar. "Sekarang mereka tak punya (ikan), mahal."
Bahkan Susi mengutip apa yang dia baca dari media massa asing bahwa sekarang banyak negara sangat memproteksi sumber daya lautnya. Mereka saat ini akan menenggelamkan kapal asing yang masuk ke wilayah perairannya. "Jepang dan Malaysia sekarang seperti itu."
Diketahui, 122 kapal asing yang ditangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama Satgas 115 itu berasal dari sejumlah negara, seperti Malaysia, Vietnam, Filipina, Singapura, dan Belize. Mereka berhasil ditangkap berkat kerja sama antar-instansi yang bergabung di Satgas 115.
DIKO OKTARA