TEMPO.CO, Nusa Dua - Presiden Joko Widodo melakukan sosialisasi program pengampunan pajak atau tax amnesty di Bali menggunakan jas lengkap. Tak hanya memakai jas hitam, ia juga memakai dasi. Menurut Jokowi, ada alasan tersendiri ia melakukan sosialisasi di Bali menggunakan setelan jas lengkap.
"Biar semua pengusaha (di Bali) mau ikut tax amnesty," ucap Presiden Jokowi sambil tertawa di tengah-tengah sosialisasi kebijakan itu di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Rabu, 7 Desember 2016.
Jawaban kepala negara itu memancing tawa sekitar 500 pengusaha yang hadir dalam acara tersebut. Tawa terdengar hingga ke sudut-sudut aula BNDCC.
Jokowi berujar, sesungguhnya ia lebih nyaman menggunakan kemeja putih lengan panjang dan celana bahan dibanding setelan jas lengkap. Namun ia merasa perlu meyakinkan para pengusaha bahwa dia serius akan kebijakan ini dengan hadir mengenakan jas resmi.
Baca: Jokowi Datang Pengusaha Asing Ini Naik ke Kursi, Ada Apa?
Jokowi menuturkan kehadirannya memakai jas lengkap sukses memancing reaksi sejumlah pengusaha perempuan. Ia mengklaim, para pengusaha itu menyebutnya lebih keren mengenakan jas lengkap.
"Sebenarnya dari dulu juga udah keren. Mbaknya enggak tahu aja atau pura-pura enggak tahu nih," ucap Jokowi sambil tertawa kembali.
Presiden mengakhiri sosialisasinya dengan mengatakan keikutsertaan pengusaha di Bali dalam kebijakan tax amnesty sama pentingnya dengan keikutsertaan pengusaha dari daerah lain. Apalagi keikutsertaan pengusaha di Bali masih kecil.
Simak: Saham Sari Roti Turun Usai Demo 212, Ini Penjelasan Analis
Berdasarkan data yang dipaparkan Jokowi, jumlah wajib pajak (WP) yang telah mengikuti tax amnesty baru 17 ribu atau 2,9 persen dari total 407 ribu WP wajib SPT. Adapun besar tebusannya Rp 731 miliar dengan porsi terbesar berasal dari Denpasar, yaitu Rp 418 miliar.
"Itu digabung-gabung sama Papua, NTB, dan NTT. Itu juga baru 1,8 persen. Masih sedikit sekali," ujar Jokowi.
ISTMAN M.P.