Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kurangi Impor, Pemerintah Harus Pacu Kualitas Garam Lokal  

image-gnews
Ilustrasi garam. ANTARA/Saiful Bahri
Ilustrasi garam. ANTARA/Saiful Bahri
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kalangan wakil rakyat khususnya Dewan Perwakilan Daerah meminta pemerintah mengupayakan peningkatan kualitas garam lokal, sehingga bisa menggantikan importasi garam yang telah dibuka demi memenuhi kebutuhan industri dalam negeri.

Wakil Ketua DPD Farouk Muhamad mengatakan kualitas garam impor memang lebih baik dibandingkan produksi lokal yang kandungan NaCl masih di bawah 94,7%. Hal ini, katanya, harus menjadi perhatian pemerintah untuk meningkatkan kualitas garam yang dihasilkan oleh para petani garam.

Jika kualitas garam lokal terus tertinggal dibandingkan garam impor, sehingga pemeirntah terus-menerus membuka keran impor garam demi memenuhi kebutuhan dalam negeri, maka dalam jangka panjang para petani garam akan terpinggirkan. “Jika impor ini diberikan kelonggaran atau tidak ada batasan, maka akan merugikan petani. Walaupun tingkat kebutuhanya banyak,” ucapnya dalam rilis yang diterima, Selasa, 6 Desember 2016.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan menyatakan penyusunan peta jalan importasi sejumlah komoditas akan tetap memperhatikan kebutuhan industri sejalan dengan pengembangan produksi dalam negeri.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengungkapkan peta jalan (roadmap) tersebut akan dibahas bersama dengan kementerian-kementerian terkait seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Perindustrian di bawah kendali Kementerian Koordinator Perekonomian. “Kami akan koordinasi dulu, misalnya jagung dengan Kementan dan garam dengan KKP. Salah satu [poinnya] misal adalah meningkatkan kualitas garam lokal sehingga cocok untuk kebutuhan industri,” ujarnya.

Pada 2015, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melansir realisasi produksi garam mencapai nasional 2,8 juta ton atau naik dibandingkan pada 2014 yang hanya mencapai 2,5 juta ton. Namun, basis perhitungan KKP untuk memprediksi adanya peningkatan produksi garam dinilai perlu pengkajian ulang. Pasalnya, dilaporkan tidak ada peningkatan lahan garam dan program yang mendukung pencapaian produksi nasional.

Adapun, luas lahan saat ini tercatat 26.000 ha dengan asumsi produktivitas lahan rata-rata 75 ton/ha, maka produksi garam hanya sekitar 1,95 juta ton per tahun. Asosiasi pengusaha mengemukakan, klaim peningkatan produksi garam oleh pemerintah berpengaruh terhadap pengaturan distribusi garam lokal.

Dia menambahkan produksi garam dalam negeri bukan tidak mustahil mampu memenuhi kualifikasi industri apabila proses dan teknologi yang dimiliki oleh petani lokal bisa dikembangkan. Untuk sementara, Enggar tidak melarang adanya importasi demi pemenuhan kebutuhan industri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua Umum Asosiasi Industri Pengguna Garam (AIPGI) Tony Tanduk mengemukakan penyerapan garam seharusnya tidak menggangu daya saing dua industri pengguna garam terbesar, yakni industri makanan dan minuman (mamin) dan industri CAP (petrokimia).

Dari catatannya, kedua industri ini menempati urutan teratas dalam hal pertumbuhan industri lima tahun terakhir, rata-rata mencapai 8,5% dan 7,6%, lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan industri nasional 2011-2015 sebesar 5%.

Tony mengatakan, importasi garam industri tidak akan mengganggu keberlangsungan produksi garam lokal. Garam yang dibutuhkan industri, tuturnya, antara lain harus memiliki kandungan air maksimal 0,5% dan kandungan NaCl minimal 98%.

Untuk menyelesaikan permasalahan garam secara nasional, katanya, Pemerintah perlu fokus untuk membenahi sektor hulu dengan memperbaiki data produksi dan mendorong industrialisasi garam, bukan membatasi impor atau membebani industri untuk menyerap garam rakyat.

"Pemerintah dapat mendorong PT Garam berperan menyerap garam produksi petambak lokal, lalu menjual garam lokal kepada industri pengolahan garam yang menggunakan teknologi tinggi untuk meningkatkan kualitas produksinya, tidak hanya menggunakan geo membrane," katanya. *

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berapa Banyak Natrium alias Garam yang Dibutuhkan Tubuh Saban Hari?

28 hari lalu

Ilustrasi menaburkan garam. shutterstock.com
Berapa Banyak Natrium alias Garam yang Dibutuhkan Tubuh Saban Hari?

Natrium alias garam akan merusak tubuh jka dikonsumsi secara berlebihan, akan tetapi kandungan ini nyatanya pun dibutuhkan untuk tubuh


Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

42 hari lalu

Ilustrasi menaburkan garam. shutterstock.com
Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

Melengkapi garam meja dengan asam folat menjadi strategi diet baru untuk lebih melindungi terhadap cacat bawaan.


Tanda-tanda Tubuh Anak Terlalu Banyak Mengandung Garam

55 hari lalu

Ilustrasi garam. Shutterstock
Tanda-tanda Tubuh Anak Terlalu Banyak Mengandung Garam

Peningkatan asupan garam dapat menghambat kesehatan anak dalam beberapa cara.


Produksi Garam Nasional Lampaui Target

56 hari lalu

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,


Mengenal Garam Celtic dan Manfaatnya bagi Kesehatan

10 Februari 2024

Ilustrasi garam. Shutterstock
Mengenal Garam Celtic dan Manfaatnya bagi Kesehatan

Dipanen secara alami, garam celtic kaya akan magnesium dan mengandung semua mineral yang biasanya hilang dalam garam biasa.


Makanan Instan Tinggi Garam, Ahli Gizi Berpesan Demikian

23 Januari 2024

Ilustrasi menaburkan garam. shutterstock.com
Makanan Instan Tinggi Garam, Ahli Gizi Berpesan Demikian

Makanan instan meski terkesan tidak asin tetap mengandung pengawet yang tinggi natrium, mineral yang ditemukan pada garam.


Pelengkap Berbagai Masakan, Ini Plus Minus Kecap bagi Kesehatan

19 Januari 2024

Ilustrasi kecap manis.
Pelengkap Berbagai Masakan, Ini Plus Minus Kecap bagi Kesehatan

Kecap punya manfaat buat kesehatan dan sebaliknya. Sisi positifnya, kecap tinggi antioksidan dan zat-zat antimikroba. Apa negatifnya?


Ini Dampak Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Asin

18 Januari 2024

Ilustrasi menaburkan garam. shutterstock.com
Ini Dampak Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Asin

Mengonsumsi terlalu banyak makanan asin dapat menyebabkan bahaya seperti kembung, hipertensi, hingga ginjal.


5 Gejala Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Asin

18 Januari 2024

Ilustrasi menaburkan garam. shutterstock.com
5 Gejala Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Asin

T erlalu banyak mengonsumsi makanan asin dapat membawa risiko kesehatan yang serius karena kandungan garam yang berlebihan.


Cerita dari Atas Awan: Melihat Proses Modifikasi Cuaca untuk Cegah Jabodetabek Banjir

11 Januari 2024

Kapten Kristoforus Kresna Sejati dan Co-Pilot Muhammad Royyan Almadani dalam operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di laut barat daya Ujung Kulon, Banten, Rabu, 10 Januari 2023. Penerbangan menggunakan pesawat Cassna 208B Grand Caravan dengan membawa garam seberat satu ton. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Cerita dari Atas Awan: Melihat Proses Modifikasi Cuaca untuk Cegah Jabodetabek Banjir

Tempo berkesempatan mengikuti operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC)