TEMPO.CO, Jakarta - Pengembang properti PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) akan mulai membangun lima proyek baru selama 2017. MTLA juga menargetkan realisasi kerja sama dengan dua perusahaan tahun depan.
Direktur MTLA Santoso mengatakan salah satu proyek tersebut ialah pembangunan apartemen di Metland Transyogi, Cileungsi, Bogor. "Pembangunan konstruksi direncanakan mulai dilakukan pada kuartal pertama 2017," katanya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 5 Desember 2016.
Apartemen yang diberi nama Kaliana tersebut berdiri di atas lahan seluas 3.170 meter persegi dengan luas bangunan 19.900 meter persegi. Apartemen dibangun setinggi 22 lantai dengan total 459 unit.
Proyek lainnya ialah kondotel di Bandar Lampung. Kondotel akan dibangun di atas lahan seluas 2.040 meter persegi dengan total 200 unit. Adapun pembangunan konstruksi akan dilaksanakan pada kuartal ketiga 2017.
Wakil Presiden Direktur MTLA Anhar Sudrajat mengatakan pembangunan di Lampung dilakukan untuk mengejar pasar yang besar. "Okupansi hotel terbesar di Indonesia berada di Lampung," katanya.
Okupansi hotel di Lampung mencapai 60 persen. Jumlahnya mengalahkan Bali sebagai tempat wisata yang memiliki okupansi di bawah 60 persen.
Proyek yang juga akan dieksekusi pada kuartal ketiga 2017 ialah Metropolitan Mall di Metland Cibitung, Bekasi. Pembangunan tahap 1 dilakukan di atas lahan seluas 30.200 meter persegi dengan luas gross bangunan 48.800 meter persegi. Hingga kini, masih ada 30.600 meter persegi lahan yang belum dibebaskan.
Santoso mengatakan MTLA juga akan membangun apartemen di Metland Tambun, Bekasi. Pembangunan konstruksi akan dilakukan pada kuartal keempat 2017. Apartemen tersebut akan berdiri di atas tanah seluas 2.200 meter persegi, dan jumlah unit yang ditawarkan sebanyak 475 unit.
Proyek lainnya ialah mix-used di Metland Cyber City, Tangerang, yang akan dilaksanakan pada kuartal keempat 2017. Luas tanah proyek tersebut mencapai 76.368 meter persegi. Pembangunan tahap 1 yang terdiri atas tiga lot akan berdiri di atas lahan seluas 14.715 meter persegi dengan luas bangunan 122.255 meter persegi.
Proyek tersebut merupakan hasil joint venture dengan perusahaan Singapura, Ascendas. Direktur Keuangan MTLA Olivia Sarodjo mengatakan total nilai proyek tersebut mencapai Rp 2,4 triliun. Porsi antara kedua perusahaan dalam kerja sama tersebut sama besar.
Olivia mengatakan MTLA juga sedang membahas rencana joint venture dengan perusahaan lain tahun depan. Dalam kerja sama tersebut, MTLA tidak akan berperan sebagai penyedia lahan. "Kami belum bisa announce sekarang detailnya, tapi ini perusahaan lokal," katanya.
Selain melakukan joint venture, MTLA juga tengah bernegosiasi dengan perusahaan asing untuk menjalin joint operation. Olivia mengatakan eksekusi kerja sama tersebut kemungkinan terjadi pada awal 2017. Ia mengatakan perusahaan tersebut memiliki lahan dan ingin bekerja sama dengan MTLA untuk mengembangkannya.
Sama seperti rencana joint venture, kerja sama tersebut masih dalam pembahasan. Nilai proyek pun masih dalam tahap perhitungan. Namun Olivia mengatakan proyek tersebut berlokasi di Jabodetabek.
VINDRY FLORENTIN