TEMPO.CO, Jakarta - Pengembang properti PT Metropolitan Land Tbk (Metland) membukukan laba sebesar Rp 169 miliar pada kuartal III 2016. Jumlahnya naik 6,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yaitu Rp 159 miliar.
Direktur Keuangan PT Metropolitan Land Tbk Olivia Surodio mengatakan kenaikan laba dipicu oleh kenaikan pendapatan berulang (recurring income) dari hotel dan mal. "Faktor pemicu lainnya ialah kebijakan pemerintah mengenai perubahan penghitungan PPH final yang semula 5 persen menjadi 2,5 persen," kata dia seusai acara public expose di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 5 Desember 2016.
Sedangkan total pendapatan usaha Metland pada kuartal III 2016 tercatat sebesar Rp 765 miliar. Jumlah itu meningkat tipis 2 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yaitu sebesar Rp 750 miliar.
Olivia mengatakan pertumbuhan pendapatan tahun ini baru terjadi pada Agustus dan belum tecermin dalam laporan keuangan kuartal III, sehingga jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, kenaikannya tipis.
Pendapatan perseroan versi marketing sales hingga Oktober 2016 mencapai sekitar Rp 1,3 triliun. Penjualan properti menyumbang Rp 838,6 miliar atau 91,6 persen dari budget 2016 sebesar Rp 915 miliar. Sedangkan pendapatan berulang sebesar Rp 373 miliar atau 93,2 persen dari budget 2016 sebesar Rp 400 miliar.
Olivia optimistis bisa mencapai target marketing sales hingga akhir tahun yang dipatok senilai Rp 1,35 triliun. Selain karena penjualan mengalami tren peningkatan pada November dan Desember, Metland menerima pendapatan Rp 195 miliar dari joint venture dengan perusahaan Singapura, Ascendas.
Laba bersih Metland pada September 2016 tercatat sebesar Rp 162,93 miliar. Perolehan laba tersebut didorong oleh kenaikan pendapatan sebanyak Rp 765,53 miliar atau naik 2 persen yoy.
VINDRY FLORENTIN