TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan akhir pekan di Bursa Efek Indonesia berpotensi untuk melanjutkan kenaikannya. Masih positifnya laju rupiah menjadi sentimen positif pergerakan IHSG.
Menurut senior analis dari Bumi Artha Securities Reza Priyambada, potensi penguatan indeks saham juga didukung imbas hasil pertemuan OPEC yang pada intinya sepakat untuk memangkas produksi para anggotanya. "Ini berimbas pada kembali melonjaknya harga minyak mentah dunia yang berimbas tidak hanya pada harga komoditas lainnya namun juga pada saham-saham pertambangan yang mencatatkan kenaikan tertinggi dibandingkan indeks saham lainnya," ucapnya dalam keterangan tertulis, Jumat 2 Desember 2016.
Sentimen positif lainnya dari rilis inflasi bulanan di angka 0,45 persen. Meskipun data inflasi ini di atas ekspektasi, masih dianggap stabil sehingga tidak terlalu memberikan imbas negatif. Sentiment positif lainnya juga datang dari imbas menghijaunya laju bursa saham Asia.
Pada penutupan perdagangan kemarin, IHSG kemarin melanjutkan penguatan untuk tiga sesi perdagangan berturut-turut. IHSG tutup di 5.198,755 atau menguat 49,84 poin (0,97 persen).
SETIAWAN ADIWIJAYA