TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia Samsul Hidayat mengatakan, pihaknya sedang menantikan realisasi penerbitan emisi obligasi dari sepuluh korporasi, yang saat ini sudah dalam progres (pipeline).
“Saat ini terdapat 12 pipeline emisi obligasi dan sukuk oleh sepuluh perusahaan dengan emisi sebesar Rp 19,5 triliun dan US$ 50 juta,” kata Samsul Hidayat saat ditemui di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis, 1 Desember 2016.
Samsul menjelaskan, dari 12 emisi obligasi itu, 11 emisi senilai Rp 18, 5 triliun dan US$ 50 juta akan dicatatkan pada 2016. Satu emisi senilai Rp 1 triliun akan diterbitkan di awal 2017. Sayangnya, Samsul enggan menyebutkan siapa saja korporasi yang saat ini sedang menunggu proses penerbitan obligasi itu.
Samsul menambahkan, sejak awal 2016 hingga 30 November kemarin, total emisi obligasi, sukuk korporasi, dan Efek Beragun Aset (EBA) yang sudah tercatat di sepanjang 2016 telah melampaui Rp 100 triliun dan menjadi rekor baru di Bursa Efek Indonesia (BEI). “Total nilai obligasi sebesar Rp 103,1 triliun. Yang diterbitkan oleh 48 perusahaan tercatat,” kata Samsul.
Sebelumnya, Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia Yulianto Aji Sadono mengatakan, pencapaian tersebut tersebut melebihi total emisi obligasi, sukuk korporasi, dan EBA yang dicatatkan di sepanjang 2015 yakni sebesar Rp 62,75 triliun melalui 55 emisi yang diterbitkan oleh 28 emiten.
“Total nilai emisi tersebut juga melampaui rekor total emisi sepanjang berdirinya BEI sebelumnya di 2012 dengan nilai emisi Rp 69,45 triliun,” ujar Yulianto Aji Sadono dalam pesan tertulisnya, Ahad, 27 November 2016.
Yulianto menambahkan, total nilai emisi obligasi, sukuk korporasi, dan EBA tersebut kemungkinan besar masih akan bertambah jelang akhir tahun 2016. Sepanjang pekan akhir November lalu, sebanyak 3 obligasi korporasi telah dicatatkan di BEI. Pertama adalah Obligasi Berkelanjutan I Sarana Multi Infrastruktur Tahap I Tahun 2016 yang diterbitkan oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dengan nilai nominal Rp5 triliun yang dicatatkan Senin, 21 November 2016.
Obligasi korporasi kedua dan ketiga yang dicatatkan di BEI pada pekan ini adalah Obligasi I Angkasa Pura I Tahun 2016 dan Sukuk Ijarah I Angkasa Pura I Tahun 2016 yang dicatatkan pada Rabu 23 November 2016. Obligasi tersebut memiliki nilai emisi Rp 2,5 triliun dan Sukuk tersebut memiliki nilai emisi Rp 500 miliar.
Dengan pencatatan 3 surat utang korporasi tersebut ,maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 315 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 313,44 triliun dan US$ 20 juta, diterbitkan oleh 105 emiten. Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 94 seri dengan nilai nominal Rp 1.770,95 triliun dan US$ 1.240 juta, serta 7 emisi EBA senilai Rp 3,07 triliun.
DESTRIANITA