Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Presiden Jokowi: Sedih Kalau Dengar Impor Pangan

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kanan) didampingi Bupati Buleleng Putu Agus Suryatnyana (kedua kanan) mencicipi makanan saat lomba masakan tradisional Bali di Lapangan Busungliu, Buleleng, Bali (3/4). Dalam kampanye Megawati mengajak masyarakat memanfaatkan kekayaan alam hayati Indonesia sehingga tidak tergantung dengan produk impor. ANTARA/Zabur Karuru
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kanan) didampingi Bupati Buleleng Putu Agus Suryatnyana (kedua kanan) mencicipi makanan saat lomba masakan tradisional Bali di Lapangan Busungliu, Buleleng, Bali (3/4). Dalam kampanye Megawati mengajak masyarakat memanfaatkan kekayaan alam hayati Indonesia sehingga tidak tergantung dengan produk impor. ANTARA/Zabur Karuru
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - - Presiden Joko Widodo menyatakan kesedihannya jika mendengar laporan Indonesia masih melakukan impor pangan.

"Saya kalau dengar yang namanya impor pangan, itu sedih banget," kata Presiden saat acara pemberian penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara di Istana Negara Jakarta, Rabu, 30 November 2016.

Jokowi mengungkapkan beberapa pangan yang harusnya bisa ditanam Indonesia, tapi masih diimpor, diantaranya buah, jagung, beras.

"Beras impor, tapi tahun ini tadi Pak Menteri Pertanian bilang sudah nggak impor, sudah. Jagung dulu masih impor 3,2 juta ton sekarang sudah turun anjlok 60 persen, bagus," kata Presiden.

Presiden mengungkapkan untuk jagung pada 2018 telah dijanjikan Menteri Pertanian Amran Andi Sulaiman tidak akan impor kembali.

"(Tahun) 2018, udah ngak impor jagung. Janji pak menteri (pertanian) dengan saya, saksinya bapak-ibu semua, tapi harus didukung bapak ibu semuanya juga," kata Presiden.

Jokowi juga mengatakan bahwa pemerintah akan terus meningkatkan dana desa hingga Rp120 triliun pada 2018 guna mendukung ketahanan pangan nasional.

Presiden berharap dana desa ini bisa digunakan untuk membangun irigasi, embung-embung yang bisa sebagai kantong air sehingga bisa meningkatkan produksi pangan nasional.

Jokowi menegaskan bahwa kecukupan pangan Indonesia ini hanya masalah niat dari pemangku kepentingan untuk mewujudkannya.

"Ini hanya masalah niat, mau atau tidak mau. Ada niat, mau atau tidak mau. Kalau niatnya kuat, maunya kuat rampung urusan-urusan seperti itu," kata Jokowi.

Untuk itu, Presiden meminta tidak ingin ada laporan lagi masalah impor pangan karena sumber daya alam Indonesia mampu memproduksinya.

"Jangan sampai jagung impor lah, buah impor, kedelai masih impor, garam masih impor, masa sih kita ngak bisa memproduksi itu. sumber daya alam kita, tanah kita semuanya sangat mendukung untuk berproduksi dan bisa bersaing dengan negara lain," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jokowi meminta pemerintah pusat, pemerintah daerah sampai kepala desa, penyuluh, peneliti, petani secara bersama-sama untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional.

Presiden meminta pada tahun depan untuk fokus membangun embung, waduk sebanyak-banyaknya guna membuat penyimpanan air guna mendukung produksi pangan.

"Di negara mana pun yang pertaniannya bagus, kita intip, tengok, ya air. Kalau airnya ada sepanjang tahun bisa berproduksi tidak hanya nunggu hujan saja. Kunci-kunci seperti itu yang harus kita kerjakan," kata Presiden.

Jokowi mengingatkan bahwa Indonesia sebenarnya memiliki kelebihan cadangan air yang banyak, namun dibiarkan melimpah sehingga menyebabkan bencana banjir.

"Negara kita ini penuh dengan air, kebanyakan, malah jadi banjir yang banyak. Ini harus dikelola. Kalau di kali-kali (sungai-sungai) kecil ditutup, diberi pintu, naikan," katanya.

Presiden juga berjanji akan mengunjungi daerah jika produksi pangannya mengalami peningkatan. "Saya kalau dapat cerita produksi kita meningkat, entah yang namanya cabai, padi, jagung dan kedelai, sudah saya pasti tengok," katanya.

Jokowi juga berjanji kepada Bupati Wajo, Sulawesi Selatan, akan mengunjungi daerahnya jika berhasil membangun embung-embung guna mendorong produksi pangan.

"Saya janjian juga dengan Pak Bupati Wajo, Januari Insya Allah saya akan tengok ke Wajo karena sudah membikin kantong air, membikin embung yang sangat banyak sekali mau saya melihat Produksinya juga meloncat saya kira itu yang musti kita kerjakan," kata Presiden.

Jokowi mengatakan Indonesia masih memiliki banyak peluang untuk menjadi lumbungnya pangan dunia karena masih banyak peluang yang bisa dimanfaatkan.

"Hanya memang kita mengejar ini harus dengan lari, maraton yang cepat. Ngak bisa kita hanya biasa-biasa saja, ketinggalan kita kalau cara larinya biasa biasa saja," harap Presiden.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

44 hari lalu

Tumpukan peti kemas di Pelabuhan New Priok Container Terminal One (NPCT1) Jakarta, Kamis, 22 Februari 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terjadi penurunan ekspor dan impor pada Januari 2024. Nilai ekspor Januari 2024 turun jika dibandingkan bulan sebelumnya pada Desember 2023 yang sebesar 22,39 USD miliar. TEMPO/Tony Hartawan
Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

Kementerian perdagangan sebut Indonesia bisa kalahkan Vietnam jika sudah melakukan kesepakatan perjanjian dagang dengan Uni Eropa (IEU-CEPA).


Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

51 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin beserta rombongan terbatas menghadiri agenda pertemuan bilateral dengan Wakil Perdana Menteri Selandia Baru Winston Peters di Gedung Parlemen Selandia Baru, Rabu (28/2/2024). (ANTARA/HO-Sekretariat Wakil Presiden)
Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong agar ekspor daging sapi dan domba bersertifikasi halal dari Selandia Baru ke Indonesia bisa ditingkatkan.


Ganjar Janji Jadikan Sulut Pintu Keluar-Masuk Ekspor Impor dari Utara RI: Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru

1 Februari 2024

Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyapa para pendukungnya saat kampanye terbuka perdana bertajuk Hajatan Rakyat di Lapangan Tegalega, Bandung, Jawa Barat, Minggu, 21 Januari 2024. Ganjar Pranowo dan sejumlah tokoh nasional berkampanye terbuka untuk pertama kalinya yang dihadiri ribuan kader partai pendukung dan massa pendukung. TEMPO/Prima Mulia
Ganjar Janji Jadikan Sulut Pintu Keluar-Masuk Ekspor Impor dari Utara RI: Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru

Ganjar Pranowo berjanji akan menjadikan Sulut sebagai pintu keluar masuk ekspor-impor dari wilayah utara Indonesia.


Ekspor UMKM Masih Tertinggal Negara Tetangga, Jokowi: PR Buat Kita

7 Desember 2023

Presiden Jokowi meninjau barang dagangan warga saat berkunjung ke Pasar Oebobo, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu, 6 Desember 2023, Dalam kunjungannya Presiden Joko Widodo menyapa masyarakat dan pedagang hingga mengecek sejumlah harga kebutuhan pokok. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Ekspor UMKM Masih Tertinggal Negara Tetangga, Jokowi: PR Buat Kita

Saat ini posisi ekspor UMKM Indonesia masih tertinggal dari negara-negara tetangga. Apa kata Jokowi?


Mentan Amran Genjot Kembali Upsus Produksi Padi dan Jagung di Jatim

23 November 2023

Mentan Amran Genjot Kembali Upsus Produksi Padi dan Jagung di Jatim

Rakor Upsus kali ini dilakukan di Provinsi Jawa Timur yang merupakan produsen padi tertinggi nasional melalui inisiasi pertanian presisi, intensifikasi, dan optimalisasi lahan.


Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

16 November 2023

Ilustrasi kapal pengangkut peti kemas ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

Fajar Hirawan mengatakan kinerja perdagangan ekspor dan impor yang menurun atau terkontraksi pada Oktober 2023 terjadi akibat fenomena global.


Jokowi Perketat Barang Impor, Teten Beberkan Jenis Produk yang Bakal Diatur

6 Oktober 2023

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki serta Menteri Komunikasi dan Informatika memberikan keterangan pers di sela acara AFPI UMKM Digital Summit 2023 di Convention Hall SMESCO, Jakarta pada Kamis, 21 September 2023. TEMPO/Yohanes Maharso Joharsoyo
Jokowi Perketat Barang Impor, Teten Beberkan Jenis Produk yang Bakal Diatur

Teten berujar Kabinet Indonesia Maju membahas pengetatan impor produk barang-barang konsumsi.


Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

26 September 2023

Presiden Jokowi berpidato saat Peresmian Pembukaan Kongres XXV Persatuan Wartawan Indonesia Tahun 2023 di Istana Negara, Jakarta, Senin, 25 September 2023. Kongres XXV PWI berlangsung di Bandung, Jawa Barat pada 25 hingga 26 September 2023 yang mengangkat tema Menuju PWI yang Mampu Menjawab Tantangan Zaman. TEMPO/Subekti.
Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.


Impor Agustus Capai USD 18,88 Miliar, Turun 3,53 Persen

15 September 2023

Ilustrasi kapal pengangkut peti kemas ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Impor Agustus Capai USD 18,88 Miliar, Turun 3,53 Persen

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor Indonesia pada Agustus 2023 mencapai US$ 18,88 miliar. Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan angka tersebut turun 3,53 persen bila dibandingkan pada Juli 2023.


BPS Catat Ekspor Indonesia Agustus Capai USD 22 Miliar, Naik 5,47 Persen

15 September 2023

Ilustrasi kapal pengangkut peti kemas ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BPS Catat Ekspor Indonesia Agustus Capai USD 22 Miliar, Naik 5,47 Persen

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia pada Agustus 2023 mencapai US$ 22 miliar.