TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Federal Reserve Amerika Serikat Jerome Powell pada Selasa, 29 November 2016, mengisyaratkan bersiap untuk mendukung kenaikan suku bunga, karena ia melihat alasan untuk menaikkan suku bunga telah "secara jelas menguat".
"Data yang masuk menunjukkan ekonomi tumbuh dengan kecepatan yang sehat, dengan peningkatan penggajian pekerja yang kuat, dan inflasi secara bertahap bergerak menuju 2 persen," kata Gubernur Fed Powell dalam forum yang diselenggarakan oleh Economic Club of Indiana.
"Alasan untuk meningkatkan suku bunga federal funds telah jelas menguat sejak pertemuan kami sebelumnya ppada awal bulan ini," kata pejabat Fed itu dalam sambutannya.
Dalam pertemuan kebijakannya pada November, Fed mempertahankan suku bunga tidak berubah di tengah ketidakpastian tentang reaksi pasar terhadap hasil pemilihan Presiden AS.
Bank sentral mengisyaratkan bahwa mereka bisa menaikkan suku bunga lagi secepatnya pada Desember, karena para pejabat melihat kenaikan dalam ekonomi AS dan inflasi.
Powell mengatakan ekonomi Amerika Serikat mendekati mandat bank sentral untuk lapangan pekerjaan maksimal dan target inflasi 2 persen. Ia memperkirakan perekonomian akan terus tumbuh di level 2 persen, dengan kenaikan lapangan pekerjaan yang kuat serta kenaikan bertahap inflasi ke arah sasaran bank sentral 2 persen.
Ia memperingatkan risiko mempertahankan suku bunga rendah terlalu lama. "Suku bunga terus-menerus rendah dapat meningkatkan kekhawatiran stabilitas keuangan," kata Powell, sambil menambahkan bahwa pergeseran suku bunga terlalu lambat pada akhirnya bisa membuat Fed mengetatkan kebijakan mendadak guna menghindari pelampauan batas (overshooting) target bank sentral.
The Fed akan mengadakan pertemuan kebijakan berikutnya, sekaligus yang terakhir tahun ini, pada 13-14 Desember. Para investor secara luas memperkirakan Fed akan menaikkan suku bunga acuannya pada pertemuan Desember, demikian dilaporkan Xinhua.
ANTARA