TEMPO.CO, New York - Harga minyak dunia meningkat secara substansial pada Senin atau Selasa pagi waktu Indonesia barat, 29 November 2016, karena Irak dan Iran menyatakan kesediaan untuk memangkas produksi minyak mentah mereka.
Xinhua melaporkan, harga minyak pada awalnya merosot sebanyak 2 persen. Kemudian melonjak setelah media melaporkan Menteri Perminyakan Irak mengatakan negara itu akan bekerja sama dengan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk mencapai kesepakatan yang dapat diterima semua pihak.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya, Presiden Iran, mengakui pentingnya menyelesaikan sebuah kesepakatan pengurangan produksi OPEC untuk menstabilkan pasar minyak global, kata sumber-sumber.
Analis mengatakan perubahan sikap Irak dan Iran mengangkat harga minyak mentah pada Senin lalu karena kedua negara tersebut telah menyatakan keberatan tertentu tentang kesepakatan sebelumnya.
Patokan Amerika Serikat, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari naik US$ 1,02 menjadi US$ 47,08 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sedangkan patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari bertambah US$ 1 menjadi ditutup di angka US$ 48,24 per barel di London ICE Futures Exchange.
ANTARA