TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengatakan target 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara ke Tanah Air pada 2019 akan diwujudkan melalui berbagai upaya. Ia menyampaikan itu saat melakukan sosialisasi tax amnesty periode kedua di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat petang, 25 November 2016.
"Kita genjot 20 juta turis ke Indonesia dengan segala cara, baik perbaiki positioning kita, baik diferensiasi produk, membangun brand setiap destinasi. Ini sudah kita mulai,” kata Jokowi di Hotel Clarion, Makassar, Sulawesi Selatan, dalam siaran pers Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Jumat, 25 November.
Dari segi publikasi dan promosi, Jokowi mengatakan, pariwara Wonderful Indonesia saat ini sudah terpajang di sejumlah atraksi wisata di berbagai negara. Diharapkan, para wisatawan dunia dapat melihat iklan tersebut dan popularitas Indonesia juga meningkat, sehingga jumlah kunjungan wisatawan asing ke Tanah Air juga meningkat.
“Kalau ke Paris sekarang, bus yang lalu-lalang gambarnya sudah Indonesia semua, Wonderful Indonesia, videotron di Times Square semua memajang ‘Kunjungi Indonesia’,” kata Jokowi.
Menurut Presiden, Indonesia memiliki sejumlah obyek wisata yang tidak dimiliki negara lain. Namun, pengelolaannya belum dikemas secara baik. Untuk itu, perlu dana yang cukup besar untuk meningkatkan infrastruktur pariwisata, salah satunya dapat diperoleh dengan program tax amnesty yang tengah dijalankan pemerintah.
"Kita punya tempat yang tidak miliki negara lain. Borobudur, pantai dengan batuan di Belitung, enggak ada di dunia seperti ini. Tapi kalau produk tak dikemas dengan baik, siapa yang mau datang? Hotel, resor, cottage semua disiapkan. Dari mana uangnya? Pemerintah cuma punya 30 persen dari uang yang dibutuhkan. Sisanya? Dari masyarakat, swasta,” kata Jokowi.
Jokowi melihat peluang Indonesia menarik wisatawan dari Tiongkok yang mencapai 150 juta turis per tahun, mayoritas dari mereka bepergian ke Amerika Serikat dan Eropa. Dari angka itu, Indonesia menargetkan 10 juta wisatawan dari Negeri Tirai Bambu itu masuk ke Indonesia.
“Saya minta khusus dari Tiongkok 10 juta. Sudah tanda tangan tinggal siapkan pesawatnya dari sana ke sini. Kalau pesawatnya datang sudah 20 juta rampung. Tapi jangan diplesetkan, itu turis! Yang dari Tiongkok itu turis. Tenaga kerja Tiongkok itu 14 ribu. Jangan diplesetkan lah,” kata Presiden.
Terkait dengan target ini, Jokowi mengaku telah memerintahkan Menteri Pariwisata Arief Yahya untuk serius menanggapi hal tersebut. Apalagi negara tetangga seperti Malaysia bisa mendatangkan wisatawan mencapai 24 juta turis dan Thailand mencapai angka 27 juta turis.
"Ini harus meloncat di atas 20, saya sudah bilang ke Menteri Pariwisata. Enggak mau kita hanya meloncat satu juta. Saya sudah janjian dengan Menpar, awas lho ya 2019. Saya targetkan angka. Kalau enggak ketemu, ya, ganti,” ucap Presiden disambut tepuk tangan hadirin.
Dalam acara itu, hadir sejumlah menteri, di antaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D. Hadad.
AMIRULLAH
Baca juga:
Revisi UU ITE, Muncul Aturan tentang Penghapusan Informasi
Disebut Ahok Bongkar APBD, Ini Jawaban Soni Sumarsono