TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan Iran tertarik dengan proyek listrik 35 ribu megawatt yang tengah dikerjakan PT PLN (Persero). Dalam pertemuan hari ini, Menteri Komunikasi dan Teknologi Informatika Iran Mahmoud Vaezi menanyakan kesempatan investasi dalam proyek itu.
"Mereka bilang, kalau masih ada, diberi kesempatan untuk investasi di proyek 35 ribu megawatt. Kan orang tahunya itu sudah habis dibagi-bagi kepada investor, sehingga banyak pihak yang nyari-nyari. 'Bisa enggak kita dapat? Kita mau deh kalau dikasih investasi di situ.' Peminatnya banyak," kata Darmin di kantornya, Jumat, 25 November 2016.
Darmin mempersilakan Mahmoud apabila Iran berminat berinvestasi dalam proyek listrik 35 ribu MW tersebut. "Kami menjawab secara eksplisit banget. Kami bilang, ‘Kalau tertarik, ya silakan.’ PLN ya. Tapi tadi pagi kan mereka ketemu Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral). Jadi mestinya sudah bilang."
Baca: Bank Indonesia Dorong Pemda Terbitkan Obligasi Daerah
Selain berinvestasi di bidang kelistrikan, menurut Darmin, Iran menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi di bidang minyak dan gas. Mahmoud, yang didampingi Duta Besar Iran di Indonesia, menyebutkan pemerintah Iran ingin membangun kilang minyak di Indonesia. "Mereka belum bilang yang mana. Tapi mereka bilang berkeinginan untuk masuk kilang," ujarnya.
Sebelumnya, Indonesia juga pernah bekerja sama dengan Iran pada sektor migas. PT Pertamina dan National Iranian Oil Company bekerja sama terkait dengan suplai LPG pada 2016 sebanyak 88 ribu ton. "Saya berharap kerja sama antara Indonesia dan Iran di bidang ekonomi dapat terus meningkat untuk mencapai kemakmuran bersama pada masa datang," tutur Darmin.
ANGELINA ANJAR SAWITRI