TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan pihaknya telah mengantisipasi isu ajakan penarikan uang massal (rush money) yang banyak beredar di media sosial beberapa waktu terakhir.
"Kita siap-siap saja, likuiditas kita siapkan, dan di cabang juga disiapkan," ujar Jahja saat ditemui setelah menghadiri pertemuan tahunan Bank Indonesia 2016 di Jakarta Convention Center, Senayan, Selasa, 22 November 2016.
Namun Jahja meminta nasabah tetap tenang dan tidak terpancing isu itu. "Saya rasa enggak perlu khawatir," katanya.
Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad mengatakan isu itu tidak berdasar dan tidak perlu ditanggapi berlebihan.
Baca Juga: Menkeu: Isu Rush Money Sangat Mengganggu
"Enggak ada rush money, perbankan kita baik dan tidak ada masalah. Jadi tidak ada alasan untuk melakukan itu," ucapnya.
Sementara itu, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) meminta kasus penyebaran isu rush money yang banyak beredar di media sosial diusut tuntas. Sebelumnya, polisi menyampaikan ada sekitar 70 akun media sosial, dari Facebook sampai Twitter, yang tercatat menyebarluaskan isu rush money.
"Kami mendukung agar ke depan tidak mudah orang menyebar isu yang berpotensi meresahkan," ujar Sekretaris Lembaga LPS Samsu Adi Nugroho saat dihubungi Tempo.
Simak Pula: Isu Rush Money, Dirut BNI: Fundamental Bank Sehat
Kepolisian pun tengah menyelidiki para pelaku utama yang bertanggung jawab atas penyebaran isu itu.
GHOIDA RAHMAH