TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Herry Trisaputra Zuna mengatakan pemerintah akan melakukan peninjauan lokasi terhadap proyek tiga ruas jalan tol tambahan untuk proyek trans Sumatera. Dari sekian titik, yang akan diprioritaskan untuk ditinjau adalah jalur Banda Aceh-Sigli.
"Peninjauan lokasi akan diutamakan untuk (Banda) Aceh-Sigli yang 70 kilometer," kata Herry saat ditemui di kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jakarta Selatan, Jumat, 18 November 2016.
Herry menambahkan, tiga ruas tambahan jalan tol ini memang harus dilakukan secara bertahap. Pasalnya, tidak mungkin pembangunan akan selesai sekaligus. Dengan demikian, Herry mengatakan, harus ada prioritas di dalam tiga ruas jalan tol tambahan ini.
Pemerintah berencana segera membangun tiga ruas jalan tol tambahan, yang merupakan bagian dari proyek Jalan Tol Trans Sumatera. Tiga jalan tol itu adalah Banda Aceh-Medan, Padang-Pekanbaru, dan juga Tebing Tinggi-Parapat. Panjang keseluruhan tiga tol ini 770 kilometer.
Lalu ruas Padang-Pekanbaru juga akan dilakukan peninjauan lokasi. Namun di sana sudah ada sejumlah lahan yang bebas, dan Herry melihat ruas ini juga bisa lebih awal diselesaikan. "Paling tidak dari Padang ke Sijinjing," ujar Herry.
Untuk ruas Tebing Tinggi-Parapat, belum ada tanah yang dibebaskan. Namun, menurut Herry, di sana ada tanah milik PT Perkebunan Nusantara yang mengharuskan pemerintah menyesuaikannya. "Agar kami bisa melakukan konstruksi lebih awal.”
Herry menuturkan, intinya, pemerintah akan melakukan peninjauan lokasi terlebih dulu, baru melakukan pengadaan tanah. Ketika sudah melakukan dua hal di atas, baru bisa dilakukan konstruksi di tiga ruas proyek jalan tol tersebut.
DIKO OKTARA
