TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hari ini menghadiri Rapat Kerja Nasional II Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Sri Mulyani yang mengenakan blus berwarna hijau datang sekitar pukul 11.30. Dia langsung bergabung di jajaran meja pimpinan PBNU, dan menyampaikan pidato sambutan.
Di hadapan para anggota rapat, Sri Mulyani mengajak PBNU untuk turut mengembangkan industri jasa keuangan, agar membantu menggerakkan perekonomian nasional.
"Saya ingin NU aktif banyak di jasa keuangan, karena itu juga penting," katanya, di kantor pusat PBNU, Kramat, Jakarta, Sabtu, 19 November 2016.
Baca: Ada Isu Tarik Uang Massal, Ini Imbauan Menteri Darmin
Sri Mulyani mendorong santri-santri atau sumber daya manusia (SDM) di NU agar turut serta bergabung mengembangkan perekonomian. "Jadi bukan hanya mengelola dana sendiri tapi juga dana orang lain untuk memakmurkan masyarakat, kan keren."
Sri Mulyani menambahkan, partisipasi itu bisa menggunakan banyak instrumen dari sektor jasa keuangan, baik perbankan, asuransi, maupun pembiayaan. Sektor jasa keuangan semakin berkembang dan paling dinamis perannya dalam perekonomian nasional. "Jadi bagaimana NU bisa mentransformasikan tren ini," ucapnya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini berharap NU bisa menciptakan SDM yang berkualitas, optimistis, dan percaya diri menghadapi masa depan. "Jadi tidak melihat masa depan dengan penuh kekhawatiran, sudah bisa menyiapkan lebih dulu," katanya.
Simak: Menkeu Atur Jaminan Surat Utang untuk 8 Tol Trans Sumatera
Sri Mulyani mengapresiasi NU sebagai organisasi besar dengan peran yang besar pula selama ini. Dia juga berharap NU bisa berkontribusi untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang baik. "Saya terharu dan mengucapkan terima kasih karena NU selama ini selalu menjadi penjaga dari sisi kedamaian dan kepastian."
GHOIDA RAHMAH