TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan berencana meluncurkan program Akselerasi, Sinergi dan Inklusi (Aksi) Pangan untuk sektor Pertanian dan Peternakan pada akhir Desember 2016.
Slamet Edi Purnomo, Plt. Deputi Komisioner Manajemen Strategis IB OJK, menjelaskan program tersebut diarahkan untuk menjaga kestabilan harga pangan. Hal itu dilakukan dengan berfokus pada sebelas komoditas bahan pangan pokok, antara lain padi, jagung, kedelai, daging sapi, daging ayam, bawang dan cabai.
Pasalnya, komoditas tersebut dinilai menjadi faktor penyebab inflasi yang dominan di Indonesia. "Insya Allah akan launching minggu ketiga Desember di luar Jawa," ujarnya, Rabu (16 November 2016) malam.
Slamet menuturkan pihaknya pun akan mendorong peran ecommerce sehingga harga komiditas bisa terkendali. Nantinya, rantai pasok komoditas akan jauh lebih pendek, dari petani langsung kepada konsumen akhir.
Dengan begitu, Slamet mengatakan peran OJK dan industri jasa keuangan semakin dirasakan seluruh masyarakat. "Dari hulu ke hilir kami upayakan tidak ada hambatan," ungkapnya.