Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengusaha DIY Kembangkan Pariwisata Medis  

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Para emuda menampilkan atraksi bermain api saat malam takbiran di Kampung Kauman, Wijirejo, Pandak, Bantul, Yogyakarta, 5 Juli 2016. TEMPO/Pius Erlangga
Para emuda menampilkan atraksi bermain api saat malam takbiran di Kampung Kauman, Wijirejo, Pandak, Bantul, Yogyakarta, 5 Juli 2016. TEMPO/Pius Erlangga
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Daerah Istimewa Yogyakarta Teddy Karim mengungkapkan, pihaknya segera menggandeng banyak pengusaha lokal untuk mengembangkan sektor pariwisata medis yang bernilai miliaran rupiah. "Kita mengajak banyak pengusaha muda pemula untuk mengembangkan pariwisata medis di DIY. Nilainya cukup fantastis mencapai miliaran rupiah," ujarnya dalam diskusi Hipmi di Galeria Mall, di Yogyakarta, Selasa, 8 November 2016.

Bahkan, kata dia, di seluruh wilayah Indonesia terdapat sekitar 30 ribu jenis tumbuhan, dan 2.500 jenis di antaranya merupakan tanaman obat yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan penerimaan masyarakat dan negara. "Potensi tersebut merupakan modal yang kuat untuk menjadikan Indonesia sebagai basis industri obat herbal dan berbagai jenis jamu," katanya.

Selain tanaman obat, tambah Teddy, Indonesia memiliki berbagai jenis tata cara pengobatan dan perawatan tubuh secara tradisional yang sudah tersohor. "Perlu diatur dan ditingkatkan pengembangan tata cara pengobatan dan perawatan masyarakat, seperti spa dan akupuntur. Ini merupakan sebuah potensi untuk memoles pariwisata medis menjadi lebih menarik bagi pasien asing," tuturnya.

Ia mencontohkan, nilai pariwisata medis tersebut sangat signifikan untuk dikembangkan di DIY, sebab DIY merupakan salah satu daerah tujuan wisata favorit di Indonesia. Pariwisata medis, kata Teddy, dapat meliputi beberapa fasilitas, di antaranya spa, akupuntur, penggunaan produk jamu tradisional, dan pengobatan tradisional dengan menggunakan produk herbal. Lalu, penyediaan fasilitas pariwisata medis lainnya seperti layanan pijat tradisional yang mayoritas menggunakan ramuan herbal dari alam sekitar.

Ia mengasumsikan, jika biaya pariwisata dengan fasilitas di atas per orang mencapai sekitar Rp 200 ribu, dan 25-50 persen wisatawan menggunakan pariwisata medis, dan dengan tingkat kunjungan wisata domestik dan mancanegara ke DIY setiap bulannya mencapai 369.176 orang, maka terdapat sekitar 184.600 wisatawan yang menikmati pariwisata medis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Artinya, setiap bulan penerimaan masyarakat di usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sektor pariwisata medis, mencapai Rp 18,46-36,92 miliar per bulan. Bahkan dalam setahun, bisa menghasilkan Rp 221,52-443,04 miliar. "Ini angka yang sangat besar," kata Teddy memaparkan.

Selain itu, kata Teddy, penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar pun akan bertambah signifikan, baik sebagai tenaga pelayan maupun sebagai petani yang mengembangkan produk-produk herbal tersebut.

ANTARA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

19 hari lalu

CEO Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra. Instagram/setiaputrairfan
Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.


Grup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?

20 hari lalu

Pesawat Garuda Indonesia dengan corak Pocari Sweat merupakan bagian dari kampanye Sweat to Discover yang diluncurkan Kamis, 2 Februari 2024. Kampanye ini bertujuan mengembangkan sport tourism di Indonesia. (Tempo.co/Mila Novita)
Grup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?

InJourney mengklaim Garuda Indonesia dan Citilink bakal masuk ke holding aviasi pariwisata itu dalam beberapa bulan ke depan. Tanda Garuda sehat?


Sandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024

10 Januari 2024

Sandiaga Salahudin Uno Menparekraf mengalungkan bunga ke salahs satu wisman yang baru datang di Lagoi, Bintan, Kepulauan Riau, Senin (1/1/2024). TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Sandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024

Proyek sektor Pariwisata di IKN diklaim jalan terus. Hotel Nusantara beroperasi tabun ini.


Heru Budi Usul Perda Pengelolaan Kepulauan Seribu Dicabut: Tidak Relevan dengan UU Cipta Kerja

7 November 2023

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyampaikan penjelasan Raperda tentang Pencabutan Perda Nomor 11 Tahun 1992 tentang Penataan dan Pengelolaan Kepulauan Seribu Kota Madya Jakarta Utara di Ruang Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta, Selasa, 7 November 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Heru Budi Usul Perda Pengelolaan Kepulauan Seribu Dicabut: Tidak Relevan dengan UU Cipta Kerja

Pj Gubernur DKI Heru Budi mengusulkan Perda DKI tentang penataan dan pengelolaan Kepulauan Seribu dicabut. UU Cipta Kerja disinggung.


Mas Dhito Gagas Magnet Baru di Kediri Bagian Timur.

20 April 2023

Mas Dhito Gagas Magnet Baru di Kediri Bagian Timur.

Adanya bandara akan menjadikan banyak orang dari luar daerah datang ke Kabupaten Kediri.


Universitas Pelita Harapan Buka Prodi S1 Pariwisata

20 April 2023

TEMPO/A. Andrian
Universitas Pelita Harapan Buka Prodi S1 Pariwisata

Universitas Pelita Harapan (UPH) resmi membuka program studi S1 Pariwisata di Kampus Lippo Village Karawaci, Tangerang, Banten.


Dinilai Ancam Bisnis Pariwisata, Rencana Tambang Laut PT Timah Tbk di Blok Olivier Ditolak

14 Maret 2023

Ilustrasi timah. ANTARA
Dinilai Ancam Bisnis Pariwisata, Rencana Tambang Laut PT Timah Tbk di Blok Olivier Ditolak

PT Timah Tbk. dikabarkan akan membuka penambangan timah di blok laut Olivier Perairan Manggar Kabupaten Belitung Timur.


Tak Harus Jauh dan Mahal, Dosen Pariwisata Unair Bagikan Tips Libur Natal dan Tahun Baru 2023

23 Desember 2022

Pengunjung memberikan makanan pada domba wahana saat berlibur di Cimory Dairyland, Puncak, Bogor, 20 Desember 2022. Liburan sekolan dimanfaatkan warga untuk mengajak anak-anaknya berlibur dik kawasan Puncak, Bogor. TEMPO/Fajar Januarta
Tak Harus Jauh dan Mahal, Dosen Pariwisata Unair Bagikan Tips Libur Natal dan Tahun Baru 2023

Dosen Pariwisata Universitas Airlangga (Unair) M. Nilzam Aly membagikan beberapa tips untuk masyarakat dalam menghabiskan libur natal dan tahun baru.


Hertz Bisnis Rental Mobil di Indonesia Gandeng Tunas Rent

24 November 2022

Perusahaan rental mobil, Hertz. REUTERS
Hertz Bisnis Rental Mobil di Indonesia Gandeng Tunas Rent

Perusahaan rental mobil nasional Tunas Rent berdiri lebih dari 20 tahun lalu. Hertz melihat jumlah wisatawan dfi Indonesia sebagai peluang.


SMK di Batam Jadi Pusat Belajar Guru Pariwisata se-Indonesia

29 Agustus 2022

 Suasana Masjid Tanjak Kota Batam yang baru diresmikan beberapa waktu lalu. Masjid ini menjadi lokasi destinasi wisata reriligi baru di Batam. Foto Yogi Eka Sahputra
SMK di Batam Jadi Pusat Belajar Guru Pariwisata se-Indonesia

Para guru pariwisata dari seluruh Indonesia akan belajar di SMKN 2 Batam. Mereka nantinya akan menyampaikan pada siswanya dan membuat paket wisata.