Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Harga Kedelai Naik, Perajin Tahu Yogya Kurangi Produksi

Editor

Raihul Fadjri

image-gnews
Sarwati (36 tahun) membungkusi kedelai olahan ke dalam plastik sebelum diperam di industri tempe di dusun Klero, kelurahan Sumberharjo, kecamatan Prambanan, kabupaten Sleman, Yogyakarta, Senin (14/5). Para perajin tempe mengeluhkan naiknya harga bahan baku kedelai yang menurut data Koperasi Perajin Tempe Indonesia (KOPTI) sebesar 16,7% atau dari Rp 6000 naik menjadi Rp 7000 per kilogramnya. TEMPO/Suryo Wibowo
Sarwati (36 tahun) membungkusi kedelai olahan ke dalam plastik sebelum diperam di industri tempe di dusun Klero, kelurahan Sumberharjo, kecamatan Prambanan, kabupaten Sleman, Yogyakarta, Senin (14/5). Para perajin tempe mengeluhkan naiknya harga bahan baku kedelai yang menurut data Koperasi Perajin Tempe Indonesia (KOPTI) sebesar 16,7% atau dari Rp 6000 naik menjadi Rp 7000 per kilogramnya. TEMPO/Suryo Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Perajin tahu di Yogyakarta mengurangi takaran tahu produksi mereka, karena harga kedelai naik. Perajin tahu di Kampung Sudagaran, Kelurahan Tegalrejo, Yogyakarta, Suratiyem, mengatakan harga kedelai naik dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.000 per kilogram sejak sebulan terakhir. Dia pun terpaksa mengurangi takaran produksi, misalnya memproduksi 130 biji tahu menjadi 120 biji tahu per hari. Di kampung itu terdapat lima perajin tahu yang mengeluhkan hal yang sama. “Sulit menaikkan harga tahu. Jadi saya kurangi takarannya,” kata dia, Selasa, 8 November 2016.

Suratiyem per hari rata-rata memproduksi 25 kilogram kedelai. Ia yang telah berjualan tahu selama 30 tahun mengatakan perajin di kampungnya selama ini mengandalkan kedelai impor yang harganya tidak stabil dan sering merugikan perajin. Menurut dia, untuk kedelai lokal tidak bertahan lama bila disimpan, sehingga ia lebih memilih kedelai impor. Suratiyem menjual produk tahunya Rp 250 per kotak ke pasar-pasar tradisional terdekat dari kampungnya.

Di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, anggota paguyuban tahu Sari Mulyo, Agung mengatakan harga kedelai naik sejak Oktober dan belum turun hingga sekarang. Di Gunung Kidul, harga kedelai yang ia beli dari tengkulak per kilogram naik dari Rp 6.800 menjadi Rp 7.200. “Kalau harga kedelai per kilogram Rp 8.000, akan banyak perajin yang menutup usaha untuk sementara,” kata Agung.

Harga kedelai yang mahal membuat Agung mengurangi takaran produksi, misalnya dari 2 kilogram menjadi 18 ons. Satu kotak tahu ia jual Rp 400. Menurut Agung, saat ini tidak ada persediaan kedelai lokal. Sebab, tidak banyak petani yang mau menanam kedelai karena biaya produksi tak sebanding dengan hasil panen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perajin tahu dan tempe, kata Agung, memilih membeli kedelai impor dan lokal dari tengkulak yang mendatangkan kedelai dari Sragen dan Solo, Jawa Tengah. Agung rata-rata per hari memproduksi 1 kuintal kedelai. Ia mencampur kedelai lokal dan impor sebagai bahan pembuatan tahu.

Di Pasar Beringharjo Yogyakarta, harga kedelai rata-rata per kilogram Rp 8.500. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat produksi kedelai di daerah ini tergolong sedikit dibanding komoditas lain, seperti beras. Petani enggan menanam kedelai karena biaya produksinya tidak sebanding dengan harga jualnya. Stok kedelai di DIY relatif kurang.  Kebutuhan sekitar 2500 ton per tahun, sedang persediaan hanya 20%. *

SHINTA MAHARANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

16 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

21 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

25 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Sumber Protein Nabati yang Perlu Dimasukkan ke Pola Makan

39 hari lalu

Susu kedelai. Pixabay.com/Big Fat Cat
Sumber Protein Nabati yang Perlu Dimasukkan ke Pola Makan

Meski sumber makanan hewani kaya protein, protein nabati pun baik untuk kesehatan secara umum. Berikut sumber yang sangat baik.


Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo
Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.


Pelengkap Berbagai Masakan, Ini Plus Minus Kecap bagi Kesehatan

19 Januari 2024

Ilustrasi kecap manis.
Pelengkap Berbagai Masakan, Ini Plus Minus Kecap bagi Kesehatan

Kecap punya manfaat buat kesehatan dan sebaliknya. Sisi positifnya, kecap tinggi antioksidan dan zat-zat antimikroba. Apa negatifnya?


Bahaya Ibu Hamil Makan Kedelai Utuh bagi Janin Laki-laki Menurut Dokter Kandungan

18 Januari 2024

Ilustrasi kacang kedelai. Sustainablepulse
Bahaya Ibu Hamil Makan Kedelai Utuh bagi Janin Laki-laki Menurut Dokter Kandungan

Dokter kandungan mengatakan makan kedelai utuh bisa memicu masalah genital pada janin laki-laki. Apa dampaknya?


Bos Bulog Beberkan Sejumlah Penyebab Stok Kedelai Sering Langka

11 Januari 2024

Pengerajin tengah mengolah kedelai untuk di jadikan tempe di kawasan Sunter, Jakarta, Selasa 18 Juli 2023. Melansir data Panel Harga Pangan Nasional Badan Pangan Nasional, harga biji kedelai impor masih terpantau tinggi, harga kedelai hari ini naik 0,93 persen di angka Rp13.080 per kilogram. Tempo/Tony Hartawan
Bos Bulog Beberkan Sejumlah Penyebab Stok Kedelai Sering Langka

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengungkapkan penyebab stok kedelai kerap langka di Indonesia. Apa saja pemicunya?


5 Manfaat Makan Tempe untuk Tubuh

6 Januari 2024

Ilustrasi tempe. (doctortempeh.com)
5 Manfaat Makan Tempe untuk Tubuh

Meskipun sering disamakan dengan tahu, tempe memiliki perbedaan manfaat yang signifikan bagi tubuh.


Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Hujan akibatkan kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta roboh, Kamis, 4 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.