TEMPO.CO, Jakarta - Bisnis rumah sakit di Indonesia prospektif. Ini terlihat dari sejumlah perusahaan asing yang tertarik untuk berinvestasi pada bisnis rumah sakit.
Konsultan dari Global Growth Markets (GGM), yang berbasis di Singapura, menyebutkan grup rumah sakit berbasis di India, Apollo Hospitals, sedang mempertimbangkan untuk mendirikan pusat telemedicine dan rumah sakit di Indonesia. Selain itu, IHH Healthcare dari Malaysia belum lama ini mengumumkan rencana untuk masuk ke Indonesia. Ini sebagai bagian dari strategi ekspansi bisnis perusahaan.
Pete Read, konsultan dari Global Growth Markets, menyebutkan pertumbuhan industri layanan kesehatan di Indonesia terbesar setelah Cina dan India. Jumlah rumah sakit swasta di Indonesia bertumbuh 50 persen per tahun dalam beberapa tahun terakhir ini.
"Saat ini, jumlah rumah sakit di Indonesia, termasuk milik pemerintah, sekitar 1.300," ucapnya dalam keterangan tertulis, Kamis, 3 November 2016.
Perusahaan asing yang juga tertarik untuk membuka bisnis rumah sakit di Indonesia adalah Columbia Asia Health Services Group. Perusahaan yang berkantor pusat di Kuala Lumpur, Malaysia, ini akan membuka tiga rumah sakit di Semarang. *
SETIAWAN ADIWIJAYA