TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak dunia mengalami penurunan besar pada Rabu atau Kamis pagi waktu Indonesia barat, 3 November 2016, setelah data resmi menunjukkan rekor kenaikan mingguan dalam persediaan minyak mentah Amerika Serikat.
Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan dalam laporan mingguannya pada Rabu bahwa persediaan minyak mentah AS melonjak 14,4 juta barel untuk pekan yang berakhir pada 28 Oktober, jauh di atas ekspektasi analis bertambah satu juta barel.
Penambahan stok tersebut merupakan kenaikan terbesar yang pernah terjadi dalam stok minyak mentah AS dalam seminggu.
Laporan EIA juga menunjukkan bahwa total produksi minyak mentah dalam negeri meningkat 18 ribu barel per hari menjadi 8,52 juta barel per hari.
Sementara itu, meningkatnya produksi dari anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) juga menekan harga minyak.
Produksi OPEC kemungkinan mencapai rekor tinggi baru pada Oktober di 33,82 juta barel per hari dari revisi 33,69 juta barel per hari pada September, menurut survei Reuters, Senin, 31 Oktober 2016.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember turun US$ 1,33 menjadi menetap di US$ 45,34 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari kehilangan US$ 1,28 menjadi ditutup pada US$ 46,86 per barel di London ICE Futures Exchange.
ANTARA