TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Kamis, 3 November 2016, dibuka turun sebesar 9,58 poin seiring dengan bursa saham eksternal.
IHSG BEI dibuka melemah 9,58 poin atau 0,18 persen menjadi 5.395,87. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 2,41 poin (0,26 persen) menjadi 922,40.
"Bursa saham Amerika Serikat yang mengalami tekanan memicu bursa saham di kawasan Asia pagi ini turut bergerak mendatar dengan kecenderungan turun," kata Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo di Jakarta, Kamis, 3 November 2016.
Dari dalam negeri, dia melanjutkan, sentimen juga terlihat masih minim setelah harga batu bara Newcastle akhirnya mengalami penurunan sekitar 2,09 persen sehingga ditutup pada level 112,35 dolar AS per ton.
Di sisi lain, Satrio mengatakan, kurang bagusnya kinerja emiten untuk kuartal III 2016 juga kembali membuka peluang untuk memberikan tekanan bagi IHSG dalam jangka pendek ini.
"IHSG diperkirakan bakal bergerak di kisaran 5.385-5.425 poin dengan kecenderungan menurun. Pemodal sebaiknya tetap dalam posisi transaksi jangka pendek," kata Satrio.
Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere mengatakan bahwa The Fed yang mempertahankan suku bunganya telah diantisipasi pasar. Namun faktor lain berkenaan dengan pemilihan Presiden Amerika Serikat menyusul adanya kemungkinan kandidat presiden asal Partai Republik, Donald Trump, memenangi pemilu membuat banyak pihak cemas.
"Di tengah minimnya katalis positif, IHSG diperkirakan kembali rawan terkoreksi dalam perdagangan saham hari ini," kata Jonckheere.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng, melemah 31,98 poin (0,14 persen) ke level 22.778,52, indeks Nikkei turun 307,72 poin (1,76 persen) ke level 17.134,68, dan Straits Times melemah 9,68 poin (0,34 persen) posisi 2.797,46.
ANTARA