TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Sonny Loho memaparkan, per Juni 2016, total aset yang dimiliki pemerintah mencapai Rp 5.285 triliun. Menurut dia, jumlah aset tersebut meningkat setiap tahun dengan adanya belanja modal dan inventarisasi yang dilakukan jajarannya.
"Jumlah kekayaan negara ini menunjukkan skala perekonomian Indonesia semakin besar," ujar Sonny dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan di kompleks Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Rabu, 2 November 2016.
Sonny mengatakan, sejak dibentuk pada 2006, DJKN mencanangkan program tertib administrasi dan tertib hukum. Menurut dia, dampak program tertib administrasi dan tertib hukum tersebut telah tecermin dari peningkatan kualitas laporan keuangan pemerintah, baik pusat maupun daerah, serta kementerian dan lembaga.
Dulu, menurut Sonny, pencatatan aset oleh pemerintah tidak tertib sehingga pada awalnya laporan keuangan pemerintah banyak yang mendapat opini disclaimer. "Saat ini sudah meningkat menjadi wajar dengan pengecualian atau bahkan wajar tanpa pengecualian. Tentu ini sebuah proses yang luar biasa," katanya.
Nantinya, Sonny berujar, DJKN akan mengubah mindset dengan mengawal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang kredibel agar aset negara dapat dioptimalkan bagi masyarakat. "Fungsi penilaian, potensi lelang, penagihan utang, semua akan dioptimalisasi untuk perekonomian nasional," tuturnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan total aset Rp 5.285 triliun itu kecil dibanding nilai kehormatan yang dimiliki jajaran DJKN. Dia pun berpesan kepada semua jajaran DJKN terus menjunjung tinggi kehormatannya dalam melaksanakan pengelolaan aset negara.
"Saya ingin seluruh jajaran DJKN menjunjung dignity, kehormatan. Jangan jual dignity dan integrity Anda. Dignity itu priceless, bukan sesuatu yang bisa diperjualbelikan. Saya berpesan kepada Pak Sonny, kalau ada jajaran DJKN yang jidatnya punya price tag, silakan dikeluarkan dari DJKN," ujarnya.
ANGELINA ANJAR SAWITRI