TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan sudah membicarakan finalisasi proyek investasi Jepang di Indonesia, seperti kereta api semi-cepat Jakarta-Surabaya dan Pelabuhan Patimban.
"Ini kami mau finalisasi yang investasi Jepang, tadi saya bicara dengan Presiden Joko Widodo," kata Luhut saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta Pusat, Senin, 31 Oktober 2016.
Luhut menjelaskan, yang dia bicarakan dengan Presiden adalah soal term proyek itu. Juga soal feasibility study proyek tersebut dan awal tahun diharapkan sudah bisa dimulai studi kelayakannya. "BPPT akan ikutan studi kelayakan, nanti engineering teknisnya kami ikut juga supaya harga tak ditinggikan."
Luhut menuturkan, perihal proyek kereta semi-cepat Jakarta-Surabaya, pihaknya tak mau itu terjadi secara government-to-government. Dia menginginkan ini terjadi secara business-to-business. "Maunya B-to-B dengan PT KAI."
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan saat ini pihaknya tengah bekerja sama dengan pihak Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi untuk proyek kereta semi-cepat Jakarta-Surabaya. BPPT diminta mengkaji proyek tersebut.
Budi Karya menargetkan, pada 2019, kereta semi-cepat Jakarta-Surabaya bisa beroperasi. Terlebih proyek ini banyak peminatnya, di luar Jepang yang selama ini digemborkan akan mendapatkan proyek ini. Peminat lain itu seperti Cina, Rusia, dan Prancis.
DIKO OKTARA