TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pertemuannya dengan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia membahas sejumlah proyek. Salah satu hal yang dibahas adalah proyek kereta api di Kalimantan dan Malang-Surabaya.
"Ada kereta khusus, mereka minta yang bisa mengangkut manusia dan mengangkut barang juga di Kalimantan," kata Luhut di kantornya, Jakarta, Senin, 31 Oktober 2016.
Luhut menambahkan, proyek kereta api di Kalimantan akan terletak di Provinsi Kalimantan Timur dan akan memiliki panjang sekitar 400 kilometer. "Saya pikir kalau ada pembangunan kereta itu, bagus juga itu," ujar Luhut.
Lalu, hal kedua yang dibicarakan adalah tentang proyek kereta api Surabaya-Malang. Hal itu, kata Luhut, ditawarkan oleh Menteri Perhubungan kepada pihak Rusia. "Jadi tak seperti yang orang bilang, kalau semua proyek dikasih ke Cina," ucapnya.
Luhut berharap, kedua proyek ini bisa selesai pada 2019-2020. Untuk proyek Surabaya-Malang, Luhut mengatakan secara infrastruktur sudah ada, tinggal memperkuat bantalan rel dan sebagainya.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Prasetyo Budi Cahyono mengatakan tawaran kerja sama itu disampaikan kementeriannya dalam XI Session of the Indonesia-Russian Joint Commission on Trade Economic and Technical Cooperation.
Menurut Prasetyo, kereta Surabaya-Malang merupakan jalur padat sehingga perlu dikembangkan. "Dalam waktu dekat, akan segera ditindaklanjuti dengan kunjungan ke lokasi," katanya.
Pada awal Oktober lalu, perwakilan Rusia sudah bertemu dengan pihak Kementerian Perhubungan membicarakan persoalan kereta api di Kalimantan ini. Adapun yang saat itu datang adalah Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin dan Direktur Utama Kereta Api Rusia Oleg Belozerov.
DIKO OKTARA | ANGELINA ANJAR S
Baca Juga:
Bertemu Jokowi, Prabowo: Saya Berharap Suasana Sejuk
Jokowi: Demo FPI Jangan Paksakan Kehendak
Turki Pecat Lagi 10 Ribu Pegawai Negeri