TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan menunjuk tiga perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk memenuhi kebutuhan cangkul nasional yang jumlahnya mencapai 10 juta unit per tahun.
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan.
Baca Juga:
"Pemerintah telah memberi penugasan kepada tiga perusahaan BUMN untuk memenuhi kebutuhan cangkul nasional dengan melibatkan Industri Kecil Menengah (IKM)," kata Putu di Jakarta, Senin, 31 Oktober 2016.
Baca juga: Pemerintah Tegaskan Jumlah Cangkul Impor Sangat Kecil
Ketiga BUMN tersebut yakni PT Krakatau Steel, PT Boma Bisma Indra, dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia.
Baca Juga:
Putu menyampaikan, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meminta ketiga BUMN tersebut dapat melaksanakan tugas segera dengan memaksimalkan peran IKM dalam memproduksi cangkul.
Direktur Utama PT Krakatau Steel Sukandar menyatakan siap untuk memproduksi bahan baku kepala cangkul berupa high carbon steel dalam memenuhi kebutuhan 10 juta unit cangkul per tahun.
"Bahan yang dipakai untuk cangkul itu high carbon steel. Kami memproduksinya di Cilegon. Memang membutuhkan kekerasan yang khusus," ujar Sukandar.
Simak pula: Petani di Sulawesi Selatan Tolak Cangkul Impor
Menurutnya, dibutuhkan 15 ribu ton high carbon steel untuk memproduksi 10 juta unit cangkul, dan Krakatau Steel mampu memenuhinya.
Selain itu, Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia PT Boma Bisma Indra (BBI) Rahman Sadikin menyampaikan, pabrik milik perusahaannya seluas 1 hektare di Pasuruan, Jawa Timur, mampu memproduksi 700 ribu unit cangkul per tahun.
"Cangkul BBI sangat terkenal dengan kepala cangkulnya, yaitu cap mata. Kualitasnya sangat bagus. Kami memiliki lisensi dari Jerman untuk memproduksinya. Jadi, kami siap mendukung kebutuhan cangkul nasional," ungkap Rahman.
Rahman menambahkan, ia akan bekerja sama dengan Krakatau Steel untuk memenuhi bahan baku material cangkul yang dibutuhkan.
Sementara itu, Direktur PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Agus Andiyani menyampaikan perusahaannya siap mendukung pendistribusian cangkul produksi dalam negeri ke seluruh Indonesia, bahkan hingga ke luar negeri.
"Kami memiliki 32 cabang distribusi. Bahkan jika cangkul siap untuk ekspor, kami juga dapat memfasilitasinya," ungkap Agus.
ANTARA
Baca juga:
Ini Isi Pembicaraan Jokowi dan Prabowo di Hambalang
Unjuk Rasa 4 November, Banser Manado Berangkat ke Jakarta
Houthi Luncurkan Rudal ke Arah Mekah dari Masjid di Yaman