TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah berupaya mendorong sektor pariwisata di Nusa Tenggara Timur. Salah satu caranya dengan mengembangkan bandara di Labuan Bajo.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pengembangan bandara di Labuan Bajo tidak cukup dengan memanjangkan landasan pacunya saja. Sebab, ada hambatan berupa bukit di sekitar bandara. "Untuk itu, pada 2017 kami akan memangkas bukit, baru 2018 pikirkan perpanjangan landasan," katanya lewat keterangan tertulis, Minggu, 30 Oktober 2016.
Selain itu, pemerintah akan mengatur ulang hierarki bandara untuk meningkatkan nilai kompetitif bandara di Indonesia. Menurut Budi, tidak semua bandara di Indonesia dijadikan bandara Internasional. “Kalau semua bandara menjadi internasional, justru nantinya dapat saling mereduksi," katanya.
Baca: Begini Cara Arcandra Pangkas Cost Recovery
Budi menjelaskan, pemerintah akan mengarahkan agar turis asing mengunjungi Bali terlebih dulu sebelum ke Labuan Bajo. Dengan demikian, waktu kunjungan mereka lebih lama di Indonesia dan dapat berdampak terhadap ekonomi. "Kalau langsung ke sini (Labuan bajo), dua hari langsung pulang. Untuk itu, kami harus pikirkan sinergi, efisiensi, dan skala ekonominya.”
Pemerintah berencana menjadikan bandara di Labuan Bajo menjadi sub-hub dari Bandara Ngurah Rai Bali. "Garuda bisa menginap di sini semua. Jadi, bila penumpang mau ke Bali dari sini, cuma 45 menit asal kepastian dan entitasnya banyak,” ucap Budi.
Baca: Bank Pemerintah Bakal Luncurkan 1.000 ATM, Link Jadi Anchor
Tidak hanya bandara yang dibenahi, pemerintah akan memfokuskan Pelabuhan Labuan Bajo khusus untuk penumpang. Pemerintah daerah diminta untuk mencari lokasi lain yang akan digunakan sebagai pelabuhan logistik.
AHMAD FAIZ