Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penanganan Schistosomiasis Perlu Intervensi Lintas Sektor

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Menteri Kesehatan RI, Prof Nilla F Moeloek memantau kerja operator saat peluncuran pusat komando nasional 119 di kantor Kementrian Kesehatan, Jakarta, 1 Juli 2016. Kementerian Kesehatan menyediakan layanan darurat medis dengan nomor 119 yang dapat diakses melalui telepon selular atau rumah dan bebas biaya. M Iqbal Ichsan/Tempo
Menteri Kesehatan RI, Prof Nilla F Moeloek memantau kerja operator saat peluncuran pusat komando nasional 119 di kantor Kementrian Kesehatan, Jakarta, 1 Juli 2016. Kementerian Kesehatan menyediakan layanan darurat medis dengan nomor 119 yang dapat diakses melalui telepon selular atau rumah dan bebas biaya. M Iqbal Ichsan/Tempo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan membutuhkan bantuan peran lintas sektor untuk menyelesaikan permasalahan Schistosomiasis yang persebarannya makin mengkhawatirkan.

Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan perlu adanya campur tangan dari lintas sektor kementerian untuk menghadapi penyakit schistosomiasis, seperti intervensi terhadap hewan tikus, semenisasi saluran irigasi agar kering dan aliran airnya lancar sehingga keong tidak menempel di daerah basah tersebut, serta upaya pemberdayaan masyarakat baik melalui Posyandu, UKS, bahkan ke tingkat aparat desa setempat.

Schistosomiasis merupakan penyakit kronis yang disebabkan oleh cacing Schistosoma dan dibawa oleh keong Oncomelania. Berlatar belakang hal itulah, penyakit ini sering kali disebut sebagai demam keong.

Saat ini, Schistosomiasis masih ada di Indonesia. Penyakit ini hanya dijumpai di 28 desa di Sulawesi Tengah, yaitu di 5 desa di Kabupaten Sigi dan 23 desa di Kabupaten Poso. Jumlah penduduk di kawasan tersebut ini berkisar antara 30.639 orang.

“Dengan fakta tersebut, Indonesia menjadi satu-satunya negara di wilayah SEARO yang masih memiliki masalah scistosomiasis,” ujarnya, Rabu (26 Oktober 2016).

Penularan schistosomiasis terjadi dengan cara Larva cacing schistosoma menembus kulit dan masuk ke dalam tubuh manusia dan menjadi tumbuh menjadi dewasa, bertelur lalu telurnya keluar bersama tinja. Jika penderita schistosoma buang air besar sembarangan maka telur schistosoma akan tersebar di tanah dan lingkungan menetas menjadi larva dan masuk ke dalam tubuh keong oncomelania.

Di dalam tubuh keong oncomelania, larva tersebut berkembang menjadi larva dewasa lalu keluar ke lingkungan dan dapat menulari manusia selain dapat masuk ke dalam tubuh manusia. Larva juga dapat masuk ke dalam tubuh hewan mamalia seperti sapi, kerbau, kuda, dan anjing. Hewan-hewan ini dapat menjadi sumber penularan dengan menyebarkan telur schistosoma melalui tinjanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Keong Oncomelania itu kecil sekali, ada di sekitar Danau Lindu. Setiap kali hujan dari hutan turun masuk ke masyarakat. Kalau masyarakat sampai kena, risiko kematian bisa jadi kenyataan”, terang Menkes.

Kementerian Kesehatan telah berupaya keras menurunkan angka kesakitan bahkan kematian di manusia akibat Scistosomiasis. Pencegahan dan pengendalian Schistosomiasis di Indonesia dimulai pada tahun 1981 dan berlanjut sampai sekarang. Upaya dimulai di Lindu pada 1981 diperluas ke Napu pada 1982 dan Besoa pafa 1987.

Dengan begitu, prevalensi schistosomiasis pada manusia berhasil diturunkan dari 5,9% tahun 1989 menjadi 1,2% tahun 2016.

“Kemenkes sudah bekerja, prevalensi di manusia berhasil turun. Tapi siklus itu kan berjalan terus. Cacing itu bisa masuk ke tikus, bahkan binatang ternak,” tutupnya.

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

3 jam lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

6 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

1 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

1 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

4 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

8 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

9 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

16 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

16 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.