TEMPO.CO, Ngawi - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan cuaca ekstrem yang berlangsung sepanjang tahun ini tidak mengganggu persediaan beras nasional. "El Nino dan La Nina tidak jadi masalah karena kita bergerak cepat. Kalau tidak, kita bisa impor 15 juta ton beras," katanya saat panen benih padi “Hibrida Sembada” di Desa Ngompro, Kecamatan Pangkur, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Kamis, 27 Oktober 2016.
Menurut dia, salah satu langkah yang dilakukan pemerintah untuk mencegah impor beras adalah memberi bantuan benih padi unggul bagi petani. Varietas benih itu di antaranya IPB 3S, Inpari, dan Hibrida Sembada. Tiap jenis itu memiliki hasil panen lebih banyak dibanding varietas lain.
Hibrida Sembada, ia mencontohkan, mampu menghasilkan 9-12 ton gabah kering panen per hektare. Padahal hasil panen benih non-unggul maksimal hanya 5,5 ton per hektare. "Ini sangat baik untuk dikembangkan," ujarnya.
Baca: Jessica Dihukum 20 Tahun Bui, Vonis Sesuai dengan Tuntutan Jaksa
Kkenaikan hasil panen itu, ia melanjutkan, berdampak positif terhadap pendapatan petani. Jika per hektare bertambah 3 ton, secara nasional penghasilan petani padi naik Rp 120 triliun. Karena itu, pemerintah memberikan subsidi benih untuk 4 juta hektare dan bantuan gratis bagi 1 juta hektare sawah di Indonesia.
Selain bantuan benih, pemerintah terus memanjakan petani dengan memberikan bantuan alat pertanian, memperbaiki infrastruktur irigasi, dan penyaluran asuransi bagi tanaman padi yang diterjang bencana alam. Adapun tujuannya mencapai swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Simak: PT PGN Bangun Pipa Gas Bumi Sepanjang 7.200 Km
Suyanto, salah seorang petani di Desa Ngompro, Kecamatan Pangkur, mengatakan telah membudidayakan benih padi Hibrida Sembada sejak 2013. Dalam setiap kali panen, hasil per hektare rata-rata 10-11 ton. "Kami sangat terbantu oleh varietas ini," ucapnya.
Sementara itu, panen benih padi Hibrida Sembada di Ngawi ini dihadiri sejumlah pihak, di antaranya Ketua Komisi Bidang Pertanian Dewan Perwakilan Rakyat Ibnu Multazam, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Hasil Sembiring, dan Bupati Ngawi Budi Sulistyono. Dalam kesempatan itu, Menteri Amran juga menyerahkan hadiah kepada petani teladan.
NOFIKA DIAN NUGROHO