TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo terus memantau perkembangan proyek-proyek infrastruktur yang tengah berjalan. Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Pandjaitan mengatakan Presiden Jokowi memintanya untuk mencari tahu kemajuan proyek listrik 35 ribu megawatt. "Kami mau cek semuanya. Sudah berapa persen progresnya," kata Luhut di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 27 Oktober 2016
Salah satu yang diminta Presiden mengenai proyek listrik itu, kata Luhut, ialah dari sisi bisnis. Karena itu, dalam rapat koordinasi yang akan digelar siang ini di kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman, akan dihadiri Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
Selain proyek listrik 35 MW, Menteri Luhut menambahkan, pembicaraan proyek Pelabuhan Patimban dan wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya masih terus berlangsung. Menurut Luhut, pemerintah bersama pihak Kedutaan Besar Jepang sedang membahas proyek Patimban. Pemerintah, dia melanjutkan, belum bisa memastikan pengerjaan Pelabuhan Petimban.
Sebelumnya, Menteri Luhut memprediksi proyek pembangkit listrik 35 ribu MW tak akan rampung pada 2019 atau sesuai target pemerintah. Ia menyebutkan target proyek pembangkit listrik diturunkan menjadi 20-25 ribu MW.
Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir memilih bersikap optimistis. Ia mengatakan sudah berusaha mengejar target proyek listrik 35 ribu MW.
Saat ini PLN sudah menandatangani power purchase agreement (PPA) sebesar 18 ribu MW dari total 35 ribu MW itu. "Dibilang lambat tidak mungkin, sudah di atas 18 ribu (megawatt) dalam setahun,” ujar Sofyan.
ADITYA BUDIMAN | DIKO OKTARA