TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak mentah dunia diharapkan berada di kondisi yang stabil pada 2017 setelah pada awal 2016 menyentuh angka terendah yakni di sekitar US$30 per barel.
Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam berharap harga minyak pada 2017 lebih baik dan mulai berada di kondisi yang stabil. Terlepas dari kondisi harga minyak, dia menyebut pihaknya akan terus mempercepat kegiatan eksplorasi dan penemuan cadangan-cadangan migas baru guna menyiasati potensi peningkatan konsumsi bahan bakar minyak dan gas.
"Mudah-mudahan harga minyak tahun depan lebih baik dan stabil," ujarnya saat dihubungi Bisnis.
Menurutnya, perseroan akan mempertahankan kegiatan produksi dan eksplorasi meskipun tetap menjaga aspek efisiensi. Kegiatan anorganik meliputi peningkatan participating intererest (PI) pada KKKS yang akan terminasi, akuisisi lapangan migas di blok-blok potensial baik dalam maupun luar negeri akan dilakukan.
Sementara dari kegiatan organik yaitu percepatan eksplorasi, pengembangan lapangan migas eksisting, serta peningkatan teknologi. Pertamina memproyeksikan peningkatan produksinya rata-rata 8% per tahun kendati harga minyak belum menunjukkan perbaikan.
"Kami tetap terus melakukan kegiatan-kegiatan eksplorasi dan produksi. Tentu dengan terus menjaga aspek efisiensi," katanya.
BISNIS.COM