TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan yang bergerak di bidang properti, PT Lippo Karawaci Tbk., hari ini mengumumkan keberhasilan penerbitan obligasi Global Senior Notes senilai US$ 425 juta dengan jangka waktu 10 tahun.
Vice President sekaligus Head of Corporate Communication Danang Kemayan Jati mengatakan, ini adalah pertama kalinya penerbitan obligasi dengan jangka waktu 10 tahun dari sektor properti di Indonesia. Dalam penerbitan obligasi tersebut korporasi mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 3,5 kali. Adapun kupon imbal hasil yang ditawarkan sebesar 6,75 persen, lebih kecil 25 basis poin dari perkiraan semula 7 persen.
“Transaksi ini mendapatkan respon yang luar biasa dari para investor dengan order book sekitar US$ 1,5 miliar atau 3,5 kali oversubscribed yang menandakan kepercayaan para investor terhadap perusahaan,” ujar Danang dalam pesan tertulisnya, Selasa, 24 Oktober 2016.
Danang menuturkan, nantinya dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi akan digunakan untuk melunasi obligasi sebesar US$ 403 juta, dengan kupon sebesar 6,125 persen yang jatuh tempo pada 2020.
Penerbitan obligasi yang jatuh tempo pada 2026 ini telah mendapat peringkat Ba3 dari Moody`s, B+ dari S&P dan BB – dari Fitch. Penerbitan obligasi ini memperoleh partisipasi dari para investor Asia dan Eropa dengan reputasi tinggi, 75 persen dari obligasi tersebut diambil oleh global assets manager. Investor dari Asia Pasifik mendapat alokasi 69 persen dan sisanya dialokasikan ke akun investor dari Eropa, Timur Tengah dan Afrika (EMEA).
Emiten berkode saham LPKR ini telah menunjuk pihak yang bertindak sebagai Join Global Coordinator sekaligus Joint Bookrunners, yakni BofA Merrill Lynch, BNP Paribas, dan Deutsche Bank. Sementara Citigroup, Credit Suisse, dan UBS hanya bertindak sebagai Joint Bookrunners.
Presiden Direktur LPKR Ketut Budi Wijaya mengatakan, ini adalah kedua kalinya perseroan masuk ke pasar finansial tahun ini dengan kesuksesan tercermin dari kepercayaan para investor atas kekuatan dan model bisnis mereka.
“Kami ingin berterima kasih kepada para pemegang obligasi atas dukungannya selama ini serta kepada para investor baru yang melihat kesempatan dalam penerbitan ini untuk menjadi bagian dari kesuksesan kami,” ucap Ketut.
LPKR adalah perusahaan properti terbesar yang tercatat di Bursa Efek Indonesia berdasarkan jumlah aset dan pendapatan, didukung oleh land bank yang luas dan basis pendapatan recurring yang kuat. Bisnis LPKR terdiri dari Residential atau Townships, Mal Retail, Hospitals, Hotels dan Manajemen Aset. LPKR tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 22,8 triliun atau US$ 1,76 miliar per 30 September 2016.
DESTRIANITA