TEMPO.CO, Jakarta - Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) sepanjang pekan kemarin, sejak 17 Oktober hingga 21 Oktober 2016, bergerak fluktuatif, tapi berhasil ditutup menguat 0,17 persen ke level 5.409,24 poin dari posisi 5.399,89 poin di akhir pekan lalu.
Kepala Komunikasi PT Bursa Efek Indonesia Yulianto Aji Sadono mengatakan laju positif IHSG sejalan dengan peningkatan kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) yang tumbuh 0,17 persen, dari Rp 5.839,10 triliun menjadi Rp 5.848,97 triliun.
“Rata-rata volume transaksi harian pada pekan ini tercatat mengalami kenaikan signifikan,” ucap Yulianto dalam pesan tertulisnya, Minggu, 23 Oktober 2016.
Pada pekan lalu, perdagangan melibatkan 9,61 miliar unit saham. Namun, dalam sepekan, rata-rata volume transaksi harian meningkat 40,33 persen menjadi 13,48 miliar unit saham. Hal tersebut membuat rata-rata frekuensi transaksi harian ikut tumbuh 16,60 persen, dari 240,36 ribu kali transaksi menjadi 280,27 ribu kali transaksi.
Sayangnya, kenaikan rata-rata volume dan frekuensi transaksi harian itu berbanding terbalik dengan rata-rata nilai transaksi harian. Sejak perdagangan Senin hingga Jumat lalu, rata-rata nilai transaksi di BEI turun 3,05 persen menjadi Rp 6,84 triliun dari Rp 7,05 triliun di pekan sebelumnya.
Meski sepanjang perdagangan pada pekan kemarin asing mencatatkan jual bersih sebesar Rp 193 miliar, mereka masih mencatatkan nilai beli bersih.
“Pada penutupan perdagangan Jumat, 21 Oktober 2016, investor asing masih mencatatkan nilai beli bersih Rp 32,95 triliun,” tutur Yulianto.
Pada minggu ini, di Bursa Efek juga dilakukan pencatatan dua obligasi korporasi, antara lain Obligasi Berkelanjutan I Tiphone Tahap II Tahun 2016 yang diterbitkan PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk yang dicatatkan Senin, 17 Oktober 2016, dengan nilai emisi Rp 700 miliar.
Adapun obligasi kedua yang dicatatkan oleh BEI adalah Obligasi Berkelanjutan III Astra Sedaya Finance Tahap II Tahun 2016 yang dicatatkan Rabu, 19 Oktober 2016, dan diterbitkan PT Astra Sedaya Finance (ASDF) dengan total nilai emisi Rp 1,7 triliun.
Sepanjang 2016, total emisi obligasi dan sukuk yang sudah dicatatkan 58 emisi yang berasal dari 41 emiten senilai Rp 83,15 triliun. Dengan pencatatan ini, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 304 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 295,41 triliun dan US$ 50 juta yang diterbitkan 102 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 94 seri dengan nilai nominal Rp 1.736,08 triliun dan US$ 1.240 juta serta 6 emisi Efek Beragun Aset (EBA) senilai Rp 2,22 triliun.
DESTRIANITA