TEMPO.CO, Madiun - Delegasi perusahaan kereta api negara-negara ASEAN mengunjungi PT Inka (Persero) di Kota Madiun, Jawa Timur, Rabu, 19 Oktober 2016. Mereka mengamati rangkaian moda transportasi itu, melihat miniaturnya, dan mencoba naik kereta api hasil produksi nasional tersebut.
"Kunjungan kami ke sini merupakan hari kedua dalam kegiatan ASEAN Railways CEOs Conference (ARCEO) ke-38,’’ kata Ketua Delegasi Indonesia Didiek Hartyanto.
Adapun hari pertama kegiatan yang diikuti delegasi perusahaan kereta api tujuh negara tersebut—Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Kamboja, Laos, dan Myanmar—berlangsung di Yogyakarta.
Pertemuan di Kota Gudeg, menurut Didiek, salah satunya membahas pengembangan pariwisata yang didukung perkeretaapian. Hal ini seperti yang telah dilakukan beberapa negara, di antaranya Thailand, Malaysia, dan Indonesia.
“Nanti akan terus dikaji tim tersendiri agar terjadi interkoneksi di antara perkeretaapian yang bisa mendukung pariwisata,” ujarnya.
Baca:
PNS Ini Tetap Digaji Rp 53 Juta per Bulan meski Telah Di-PHK
Polri dan TNI Dapat Hibah Miliaran, Ini Penjelasan Ahok
Nikita Mirzani Akhirnya Buka Masalah Nafa Urbah dengan Zack
Ihwal potensi untuk bisa mewujudkannya, pria yang juga menjabat Direktur PT KAI (Persero) ini mengaitkannya dengan antarmoda transportasi. Di dekat bandara, misalnya, perlu ada stasiun kereta api atau terminal bus tersendiri sehingga biaya menuju lokasi wisata lebih murah. “Moda transportasi tidak bisa berdiri sendiri dan perlu disatukan,” katanya.
Djoko Setijowarno, delegasi lain dari Indonesia, mengatakan pengelolaan antarmoda transportasi di Indonesia perlu diperbaiki. Sebab, selama ini pemerintah lebih mengedepankan pembangunan infrastruktur dibanding sarana transportasinya. “Kelemahan di Indonesia, itu. Kita tidak punya jaringan transportasi,” tuturnya.
Djoko mencontohkan pariwisata di Singapura dan Cina yang berkembang karena antarmoda transportasi telah terkoneksi. Dari bandara menuju lokasi wisata yang dituju, misalnya, wisatawan dapat memanfaatkan bus ataupun kereta api yang tersedia di dekatnya. “Kalau menggunakan taksi umum terus jelas mahal,” ucapnya.
NOFIKA DIAN NUGROHO