TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia kembali menurunkan suku bunga acuan 7 Days Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) dari sebelumnya 5 persen menjadi 4,75 persen. Dengan demikian, suku bunga deposito maupun kredit perbankan juga akan bertransmisi atau mengikuti tren penurunan ini.
"Suku bunga kredit akan terus turun sampai akhir tahun, kita perkirakan paling tidak sekitar 15-20 basis poin," ujar Direktur Departemen kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Juda Agung, di Kompleks Bank Indonesia Thamrin, Jakarta, Kamis, 20 Oktober 2016.
Menurut Juda, penyesuaian suku bunga kredit dan deposito sejalan dengan pelonggaran suku bunga acuan BI. Penurunan akan lebih cepat lagi, jika suku bunga acuan BI diturunkan kembali ke depannya. "Sekarang trennya memang menurun."
Juda menjelaskan jika dilihat berdasarkan kelompok modal perbankan, bank BUKU I, II, dan sebagian III penurunan suku bunga depositonya lebih cepat dibandingkan dengan bank besar di BUKU IV. Sedangkan, untuk suku bunga kredit berlaku sebaliknya.
Baca: Dua Tahun Jokowi-JK, Utang Meningkat tapi Masih Terkendali
Menurut Juda, dalam kondisi saat ini tampak tidak ada perang suku bunga seperti yang terjadi pada 2013-2014 lalu. Hal ini disebabkan oleh stance kebijakan moneter yang cenderung longgar. "Likuiditas juga sangat terjaga, sekarang posisi operasi moneter di atas Rp 300 triliun," ucapnya.
Selain 7 Days Repo Rate, suku bunga deposit facility diturunkan 25 bps dari 4,25 persen menjadi 4 persen dan lending facility diturunkan dari 25 bps dari 5,75 persen menjadi 5,5 persen. Suku bunga tersebut berlaku efektif mulai 21 Oktober mendatang.
Sebelumnya, Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan saat ini suku bunga deposito sudah turun 91 basis point (bps) pasca-penurunan suku bunga acuan sebanyak 100 bps di awal tahun lalu. Sedangkan suku bunga kredit untuk modal kerja dan investasi turun 65 bps, dan suku bunga kredit konsumsi baru 9 bps.
Simak: Kapolsek Tangerang Diserang, Ditemukan Stiker ISIS di Pospol
"Memang menurut saya ruang penurunan suku bunga deposito dan kredit masih ada," ujar Mirza, di kompleks Bank Indonesia, Thamrin, Jakarta, Senin, 22 Agustus 2016.
Mirza mengatakan hal ini sudah mulai tercermin dari suku bunga surat utang pemerintah yang dijual ke masyarakat sudah menunjukkan tren penurunan. Contoh terbaru, pemerintah mengeluarkan sukuk tabungan berjangka dua tahun dengan suku bunga 6,9 persen.
GHOIDA RAHMAH