TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak dunia turun lebih jauh pada perdagangan Senin atau Selasa pagi WIB, 18 Oktober 2016, karena kekhawatiran tentang kelebihan pasokan global terus membebani pasar.
Produksi minyak Libya meningkat menjadi 560 ribu barel per hari, naik dari 540 ribu barel per hari minggu lalu.
Baca lainnya: REI Siapkan Strategi Dongkrak Daya Beli Properti
Sementara itu, Iran menegaskan kembali rencananya meningkatkan produksi menjadi empat juta barel per hari.
Sedangkan Nigeria berencana meningkatkan produksi sebesar 400 ribu barel per hari menjadi 2,2 juta, menurut Bloomberg pada Senin, 17 Oktober 2016.
Adapun perusahaan jasa ladang minyak Baker Hughes melaporkan pada Jumat bahwa jumlah rig pengeboran minyak yang beroperasi di ladang-ladang Amerika Serikat naik empat rig menjadi 432 rig pada pekan lalu, menandai peningkatan ke-15 dalam 16 minggu terakhir.
Simak juga: Jonan-Arcandra Potong Cost Recovery Eksplorasi Migas
Para pedagang juga akan mengawasi dengan cermat laporan persediaan minyak mentah mingguan Amerika dan data produksi Amerika yang dijadwalkan akan dirilis pada Rabu, 19 Oktober 2016.
Patokan Amerika, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI), untuk pengiriman November turun US$ 0,41 menjadi menetap di US$ 49,94 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember turun US$ 0,43 menjadi ditutup pada US4 51,52 per barel di London ICE Futures Exchange.
ANTARA