TEMPO.CO, Jakarta - Pada perdagangan akhir pekan di Bursa Efek Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak bervariasi dalam rentang konsolidasi.
Menurut analis ekonomi dari First Asia Capital David Sutyanto, sentimen pasar akan dipengaruhi kondisi pasar saham eksternal yang kurang kondusif dan respon atas sejumlah isu individual emiten sektoral terutama terkait dengan pencapaian laba di kuartal III 2016.
"IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 5.295 dan resisten di 5.370 cenderung di teritori negatif," kata David Sutyanto dalam pesan tertulisnya Jumat, 14 Oktober 2016.
IHSG pada perdagangan kemarin gagal menguat dan justru cenderung bergerak di teritori negatif. Terutama terkena imbasan sentimen negatif kawasan Asia setelah data ekspor dan impor Cina September lalu mengecewakan pasar. IHSG kemarin koreksi 24,21 poin (0,45 persen) di 5.340,40.
Koreksi terutama dipicu saham tambang, konsumsi, dan aneka industri. Sedangkan penguatan terbatas menyasar saham telekomunikasi dan saham perbankan seperti Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) terutama dipicu respon positif atas rilis laba kuartal tiga.
Ekspor Cina September 2016 turun 10 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu, jauh di bawah perkiraan yang turun 3,3 persen dan bulan sebelumnya 2,8 persen (yoy). Menurut David, penurunan ekspor Cina ini mencerminkan perekonomian global masih menghadapi tantangan melemahnya permintaan.
"Buruknya data ekspor impor Cina September telah memicu tekanan di saham tambang yang sebelumnya cenderung menguat," ucap David. Selain itu, meningkatnya risiko pasar saham juga dipicu melemahnya rupiah atas dolar Amerika Serikat menyusul semakin kuatnya kemungkinan kenaikan bunga di AS Desember mendatang.
Sementara pasar saham global tadi malam turut terdampak sentimen negatif dari data perdagangan Cina, selain sentimen rilis laba emiten perbankan yang keluar yang di bawah ekspektasi. Indeks saham Eurostoxx di Uni Eropa koreksi 1,1 persen di 2.975,04. Di Wall Street indeks DJIA dan S&P masing-masing koreksi 0,25 persen dan 0,31 persen tutup di 18.098,94 dan 2.132,55. Saham sektor keuangan menjadi pemberat indeks Wall Street.
Adapun harga minyak mentah tadi malam di Amerika Serikat bergerak fluktuatif namun berhasil menguat 0,74 persen di US$ 50,55 per barel.
DESTRIANITA