TEMPO.CO, Jakarta - Sedan hitam merk Toyota Crown Royal Saloon, yang ditumpangi Ignasius Jonan dan Arcandra Tahar, tiba di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sekitar pukul 14.15 WIB. Archandra yang keluar duluan dari mobil, langsung menoleh kiri dan kanan, memandangi halaman depan Kementerian ESDM. Ia seperti merasa tidak asing dengan pemandangan tersebut.
Arcandra adalah Mantan Menteri ESDM terakhir yang hanya menjabat selama 20 hari. Ia lengser Agustus lalu karena skandal dwi kewarganegaraan. Hari ini, Jumat, 14 Oktober 2016, Presiden Joko Widodo melantik Jonan sebagai Menteri ESDM dan Arcandra sebagai wakilnya. Jonan adalah mantan Menteri Perhubungan yang lengser akhir September lalu.
Hari ini Arcandra akhirnya kembali menginjakkan kaki di gedung kementerian yang pernah dipimpinnya itu. Namun kali ini Arcandra lebih banyak diam sambil sesekali melemparkan senyum. Jonan yang paling sering berbicara.
Jonan dan Archandra disambut awak media yang ingin meminta komentar mereka berdua usai pelantikan. "Alhamdulillah, apa pun itu, sudah ada yang mengatur," kata Arcandra. Ia tak mau ambil pusing soal rumor soal statusnya. "Apa bedanya sih, sekarang wakil menteri dulu menteri, toh ini (Jonan) sahabat saya juga kok, yang penting kita bisa bekerja sama di sektor ini," tutur Archandra.
Jonan dan Arcandra kemudian berjalan kaki mengelilingi gedung Kementerian ESDM. Sejumlah pejabat Kementerian, seperti Sekretaris Jenderal Mochamad Teguh Pamuji dan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Sartry Nugraha, terlihat mendampingi mereka berdua.
Keduanya lalu mengunjungi Gedung Heritage Kementerian ESDM. Sebagai 'orang lama', Jonan mendapat penjelasan langsung seputar gedung-gedung dari Arcandra yang berjalan beriringan.
Usai menemui awak media untuk kedua kalinya, Ignasius Jonan pergi meninggalkan Kementerian ESDM. Arcandra salat Asar ditemani oleh Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Muhammad Teguh Pamuji.
Arcandra lalu memasuki musala kecil di gedung Kementerian ESDM. Ia menjadi makmum dari jemaah salat yang sudah ada. Selepas salam, Arcandra terlihat sujud cukup lama. Ia menengadahkan tangan, berdoa sambil memejamkan mata.
Arcandra dan Teguh duduk bersila berdekatan. Mereka berbicara selama hampir 20 menit lamanya. Arcandra awalnya lebih banyak diam mendengarkan. Di tengah obrolan, dia tampak lebih aktif berbicara.
Meski hanya 20 hari berkantor di Kementerian ESDM, banyak hal yang masih tersimpan dalam ingatannya. "Yang paling saya ingat itu saya sering bolak-balik dari atas ke bawah karena banyak sekali meeting. Tapi saya gak ingat lagi apa saja meeting-nya," ujar Arcandra tertawa kecil. "Di sini juga (musala), tempat saya sering salat dulu."
Meski menjabat singkat, Arcandra lengser denga meninggalkan kesan. Salah seorang karyawan, Kristi, 38 tahun, mengungkapkan kesannya Arcandra, "Bapak orangnya ramah ya, gak protokoler, gak kaku, selama beliau 20 hari di sini gak pernah juga kami dengar marah-marah," Kristi hanya berharap Kementerian ESDM akan lebih baik ke depannya dengan kembalinya Arcandra.
Seraya senyum, Arcandra berujar, "Ada waktunya kita bekerja untuk diri kita, namun ada pula waktu kita bekerja untuk orang lain. Alhamdulillah, di mana pun ditempatkan oleh Presiden, saya bilang, insya Allah saya siap," ujar Arcandra sambil berjalan menuju mobilnya, lalu pulang.
FAJAR PEBRIANTO | MS