TEMPO.CO, Bandung - Sekretaris Perusahaan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Heri Yusup mengatakan pihaknya terus menambah pipa transmisi dan distribusi. Hingga saat ini, jumlah pipa yang dimiliki dan dioperasikan PGN sudah lebih dari 7.200 kilometer.
Heri mengatakan panjang pipa tersebut mencakup 78 persen pipa gas bumi hilir di seluruh Indonesia. Dibandingkan dengan April 2016, jumlahnya meningkat 2 persen, yaitu 7.026 kilometer atau 76 persen dari pipa gas bumi hilir.
Menurut Heri, PGN akan terus menambah infrastruktur pipa gas bumi sepanjang lebih 1.680 kilometer hingga 2019. "Proyek pipa tersebut tersebar di berbagai daerah," kata dia dalam diskusi bertema Membedah Harga Gas Bumi di Indonesia dan Peluang Optimasi Harga di Marbella Suites Hotel, Bandung, Jumat, 14 Oktober 2016.
Ia mengatakan pipa tersebut salah satunya akan ada di proyek pipa transmisi open access Duri-Dumai-Medan, pipa transmisi open access Muara Bekasi-Semarang, pipa distribusi Batam (Nagoya) WNTS-Pemping, dan pipa distribusi gas bumi di wilayah eksisting dan daerah baru lainnya. "Semuanya dibangun dengan investasi PGN tanpa mengandalkan APBN," katanya.
Sepanjang tahun ini, PGN telah menyelesaikan pembangun pipa gas di Batam sepanjang 18,3 kilometer. PGN juga membangun pipa gas di ruas Kejayan-Purwosari sepanjang 15 kilometer; ruas Jetis-Ploso sepanjang 27 kilometer; dan Kalisogo-Waru, Jawa Timur, sepanjang 30 kilometer.
Dengan tambahan pipa, Heri mengatakan pipa gas PGN pada 2019 akan mencapai 8.656 kilometer. Penambahan infrastruktur gas tersebut akan meningkatkan kemampuan pemanfaatan gas bumi 1.902 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Pada 2015, PGN menyalurkan gas bumi 1.591 juta kaki kubik per hari.
VINDRY FLORENTIN