TEMPO.CO, Jakarta - PT PLN (Persero) hari ini meresmikan 30 infrastruktur distribusi dan transmisi listrik yang beroperasi di Regional Jawa Bagian Barat dan Banten. Fasilitas ini memiliki kapasitas tegangan total 2.600 KVA dan 98,5 kilometer sirkuit. "Dampaknya ke pelanggan ini lebih stabil dan mengurangi susut jaringan," kata Direktur PLN Regional Jawa Bagian Barat dan Banten Murtaqi Syamsuddin, Jumat, 14 Oktober 2016.
Dari 30 infrastruktur itu terdapat 24 fasilitas yang terdiri atas gardu induk dan trafo serta 6 unit transmisi. Murtaqi mengatakan pembangunan jaringan diperlukan guna menyangga beban puncak sistem kelistrikan Jawa Bagian Barat yang saat ini mencapai 7.000 MW. Pertumbuhan beban di wilayah ini diperkirakan sekitar 4 persen per tahun.
Untuk wilayah Jakarta, perusahaan setrum negara ini menyiapkan strategi khusus. Perseroan menerapkan sistem looping melalui pembangunan enam gardu induk tegangan ekstra tinggi (GITET) berkapasitas 500 KV mengelilingi Ibukota. Fasilitas tersebut di antaranya GITET Kembangan, GITET Duri Kosambi, GITET Muara Karang, GITET Priok, GITET Muara Tawar, dan GITET Lengkong.
Masa operasi gardu induk itu diperkirakan berlangsung sepanjang tahun 2018-2019. Sistem Kelistrikan Jakarta saat ini ditopang oleh 11 Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 KV dan Gardu Induk (GI) 150 KV yang sebagian besar sudah dibebani diatas 80 persen.
Murtaqi mengatakan pembangunan fasilitas distribusi berbarengan dengan rencana pembangunan pembangkit skala besar di sekitar Jakarta yakni Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap Jawa 1, Pembangkit Listrik Tenaga Gas Priok, Pembangkit Listrik Tenaga Gas Muara Karang.
Adapun peresmian peletakan batu pertama hari ini dilakukan di GITET Lengkong 500 KV yang berkapasitas 500 MVA. Proyek memakan anggaran perusahaan sebesar Rp 389 miliar.
ROBBY IRFANY