TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 10 kontrak dagang diteken dalam sesi pertama Trade Expo Indonesia (TEI) ke-31 kemarin. Kontrak dagang tersebut merupakan hasil misi pembelian (buying mission) yang dilakukan perusahaan asal Kanada, Amerika Serikat, India, Spanyol, Taiwan, Rusia, Australia, serta Swiss, dengan perusahaan dan eksportir Indonesia.
Total transaksi pada sesi 1 ini mencapai US$ 97,27 juta atau sekitar Rp 1,264 triliun (dengan patokan kurs rupiah 13 ribu per dolar Amerika). "Ini sangat menjanjikan. Ini menunjukkan bahwa, selain masih diminati, produk Indonesia mampu bersaing di pasar global," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Kamis, 13 Oktober 2016.
Enggar menjelaskan, pelaksanaan kontrak dagang ini merupakan hasil kerja perwakilan dagang Indonesia di luar negeri. "Melalui kontrak dagang ini, perwakilan dagang di luar negeri terus membuktikan kemampuannya menjadi ujung tombak dalam mendukung peningkatan ekspor nasional," ucapnya.
Dari total nilai tersebut, menurut Enggar, transaksi terbesar diperoleh dari penandatanganan kontrak dagang antara Firmenich dari Swiss dan eksportir Indesso untuk produk minyak esensial. Selanjutnya datang dari sektor jasa berupa tenaga terampil antara Alliance Aboard Group International dari Australia dan PT Sukamulia Mandiri Agung.
Ada juga produk semen yang berhasil mendapatkan kontrak dagang antara Lead Data Inc dari Taiwan dan PT Semen Tonasa. Produk Indonesia lain yang diminati adalah furnitur. Sejumlah penandatanganan langsung dilakukan, yakni antara American Furniture Manufacture dari Amerika Serikat dan CV Decorus, Teak Heirlooms dari India dan Gajah Sungging Carving, Moycor VIC, SL dari Spanyol dan CV Abad Jepara, serta The Objet/Indonesia Trade House dan CV Kina Citratama.
Bukan cuma itu, ada juga kontrak dagang lain dari transaksi antara Axia Distributor Corp dari Kanada dan PT Klaibaru untuk aneka produk matras, Jans Enterprises dari Amerika dan PT Dua Kelinci untuk produk makanan ringan, serta Bumble Bee Seafoods dari Amerika dan PT Harta Samudra untuk produk hasil laut.
Penandatanganan kontrak dagang masih akan berlangsung pada sesi berikutnya, antara lain dari berbagai perusahaan asal Belgia, Malaysia, Taiwan, Singapura, dan Nigeria. "Transaksi kontrak dagang dari misi pembelian di hari pertama akan terus bertambah hingga hari terakhir penyelenggaraan TEI 2016. Saya optimistis dan yakin TEI 2016 akan mampu menggenjot kinerja ekspor nasional," ujar Enggar.
PINGIT ARIA