TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak dunia mundur lebih jauh pada Rabu atau Kamis pagi WIB, 13 Oktober 2016, setelah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) melaporkan produksi minyak pada September berada di tingkat tertinggi dalam delapan tahun terakhir.
Menurut laporan bulanan terakhir OPEC yang dirilis pada Rabu kemarin, produksi minyak OPEC pada September naik ke level tertinggi dalam setidaknya delapan tahun terakhir.
Kelompok produsen minyak ini menghasilkan 33,39 juta barel per hari (bph) selama bulan lalu atau naik 220 ribu barel per hari dari Agustus.
Sementara itu, pada September, pasokan minyak global mencapai 97,20 juta barel per hari atau 600 ribu barel lebih tinggi daripada bulan sebelumnya dan 200 ribu barel per hari lebih tinggi daripada bulan yang sama tahun lalu. Demikian pernyataan Badan Energi Internasional (EIA), Selasa lalu.
Kurs dolar Amerika Serikat yang lebih kuat juga membuat minyak yang dihargakan dalam greenback kurang menarik bagi investor pemegang mata uang lain. Indeks dolar Amerika, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,22 persen menjadi 97,902 pada akhir perdagangan Rabu.
Berdasarkan patokan Amerika, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November turun US$ 0,61 menjadi menetap di level US$ 50,18 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sedangkan, berdasarkan patokan Eropa, harga minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember turun US$ 0,60 menjadi ditutup pada level US$ 51,81 per barel di London ICE Futures Exchange, demikian dilaporkan Xinhua.
ANTARA