TEMPO.CO, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) akan memperkuat perdagangan dan investasi antara Indonesia dan negara-negara di Amerika Selatan, terutama dalam bidang bisnis sapi. Hal ini tertuang dalam nota kesepahaman yang ditandatangani Ketua Umum Kadin Rosan P. Roeslani dengan Presiden Mercosur, ASEAN Chamber of Commerce (MACC) Rudolfo Caffaro Kramer.
Mercosur merupakan blok subregional yang terdiri atas Argentina, Brasil, Paraguay, Uruguay, Venezuela, dan Bolivia, yang dibentuk untuk mempromosikan perdagangan bebas, juga pergerakan barang, orang, dan mata uang. "Salah satu potensi Paraguay adalah daging sapi karena ternyata mereka merupakan eksportir nomor enam terbesar di dunia. Kerja sama di bidang ini yang mungkin bisa ditingkatkan," kata Rosan di kantor Kadin, Selasa malam, 11 Oktober 2016.
Menteri Luar Negeri Uruguay Affair Rodolfo Nin Novoa menuturkan, kedatangannya kali ini adalah yang pertama kalinya ke Indonesia. Karena itu, dia akan berusaha menarik sebanyak mungkin investasi dari Tanah Air.
Novoa menyatakan saat ini adalah kesempatan yang bagus bagi pemodal di Indonesia untuk berinvestasi dalam industri halal di Uruguay. "Antara lain berupa rumah potong hewan halal untuk sapi yang dapat dikirim ke Indonesia," ujarnya.
Uruguay merupakan salah satu pintu masuk produk unggulan Indonesia ke pasar Amerika Selatan, khususnya produk furnitur, kerajinan tangan, makanan dan minuman olahan, serta consumer goods. Nilai perdagangan bilateral pada 2015 sebesar US$ 45,63 juta. Adapun pada periode Januari-Juli 2016 perdagangan antarnegara tercatat US$ 32,9 juta.
Novoa menyampaikan, Indonesia bagi Uruguay memiliki potensi akses produk dairy product dan daging. Namun produk unggulan Uruguay tersebut masih dalam pengajuan pembahasan untuk sertifikasi halal.
Sementara itu, Cesar Estaban Grillon, President Mercosur untuk Indonesia, menambahkan, Paraguay sendiri sudah memiliki sertifikasi halal untuk daging sapi sejak lima tahun lalu. Mantan Dubes Paraguay untuk Indonesia itu mengatakan produksi sapi di Paraguay pada tahun lalu mencapai 300 ribu ton. Dari jumlah itu, 55 persen di antaranya diekspor ke Rusia, juga Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar.
Selama ini, kata Grillon, Mercosur belum masuk ke Indonesia karena Indonesia selama ini hanya memasok daging sapi dari New Zealand dan Australia. "Kami harap dapat membuka pasar baru ke Indonesia karena daging sapi Paraguay berkualitas tinggi dengan harga murah," ujarnya.