TEMPO.CO, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia menargetkan pembukaan 500 rekening baru di Riau pada Oktober ini mengingat Otoritas Jasa Keuangan telah menetapkan bulan ini sebagai bulan inklusi keuangan.
Kepala BEI Riau Emon Sulaeman mengatakan pihaknya akan menyasar investor baru dari kalangan mahasiswa dan pekerja swasta. BEI juga telah menyasar investor baru dari kalangan pekerja swasta seperti karyawan di Riau Andalan Pulp and Paper (APRIL Group).
"BEI akan mengadakan acara seminar bekerja sama dengan Universitas Riau dan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru," katanya, Senin, 10 Oktober 2016.
Hingga akhir tahun ini, BEI Riau menargetkan 10.000 investor dan target transaksi Rp6 triliun. Selama Januari-September 2016, BEI Riau mencatatkan nilai transaksi Rp4,24 triliun.
Dia berpendapat kondisi perekonoman hingga akhir tahun ini membuat BEI optimis dalam pencapaian kredit tersebut. Hal ini dikarenakan bulan ini merupakan bulan inklusi keuangan.
Selain itu, rendahnya realisasi kredit membuat investor beralih ke lantai bursa. Penyaluran kredit perbankan hingga kuartal III/2016 belum menunjukkan perbaikan yang signifikan karena bank cenderung mengerem kredit. Di sisi lain, pembiayaan nonbank melalui pasar modal hingga Agustus 2016 tumbuh 58,71% secara tahunan.
Angka pertumbuhan kredit perbankan masih di sekitar 6% year on year (y-o-y) pada September 2016. Pada Agustus 2016, penyaluran pembiayaan perbankan tercatat sebesar 6,83% (y-o-y) atau turun dari 7,74% (y-o-y) dari posisi Juli 2016.
Sementara itu, performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan ini menguat 0,23% ke level 5.377,15 dibandingkan dengan penutupan pekan sebelumnya di posisi 5.364,80.
Sejalan dengan penguatan IHSG, kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) bertumbuh 0,27% menjadi Rp5.815,07 triliun dibandingkan dengan pekan lalu sebesar Rp5.799,22 triliun.
Rerata frekuensi transaksi harian juga naik, sebesar 4,61%, sepanjang 3-7 Oktober 2016 menjadi 274.910 kali transaksi dari 262.790 kali transaksi pada pekan sebelumnya.
Meski demikian, rerata nilai transaksi harian merosot 27,73% menjadi Rp6,35 triliun per hari dari Rp8,79 triliun per hari pada pekan sebelumnya, sedangkan rerata volume transaksi harian turut turun 13,81% menjadi 8,16 miliar unit saham dari 9,46 miliar unit saham.
BISNIS.COM