TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Efek Indonesia (BEI) Alpino Kianjaya mengatakan aturan tentang penambahan relaksasi transaksi margin saat ini sedang dibahas BEI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Mudah-mudahan November juga. Sekarang masih digodok di OJK, salah satunya tentunya relaksasi margin. Karena namanya relaksasi margin, berarti jumlah saham yang akan diberikan lebih banyak. Tentunya permodalan anggota bursa juga harus ditingkatkan,” ucap Alpino di Bursa Efek Indonesia, Senin, 10 Oktober 2016.
Baca: Jokowi Bentuk Gugus Tugas untuk Program Tax Amnesty
Sebelumnya, BEI telah menetapkan aturan relaksasi transaksi margin untuk 45 saham. Dalam aturan yang baru, ia akan menambah saham untuk relaksasi menjadi 145 saham, sehingga total saham anggota bursa menjadi 190 saham yang memiliki modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) di atas Rp 250 miliar.
Menurut Alpino, sebelum anggota bursa bisa meningkatkan fasilitas transaksi margin trading menjadi 190 saham, BEI memisahkan kategori anggota bursa berdasarkan yang memiliki MKBD di atas Rp 250 miliar dan yang memiliki MKBD di bawah Rp 250 miliar.
Selain mendapat relaksasi, nantinya anggota bursa yang memiliki MKBD Rp 250 miliar mendapatkan fasilitas menerima pembiayaan dari perusahaan sekuritas hingga Rp 100 miliar untuk menambah layanan transaksi margin.
“Namanya financing harus ada dana untuk bisa diberikan fasilitas. Yang memenuhi syarat MKBD, mereka tetap bisa financing selama mereka udah dapat izin untuk memberikan margin, tetapi sahamnya terbatas, misal LQ 45. Tapi anggota bursa yang memiliki MKBD Rp 250 miliar akan menikmati relaksasi margin tersebut,” ucap Alpino.
Simak juga: Harga Jual Eceran Rokok Mulai 1 Januari 2017 Naik
Nantinya, dalam penyaluran financing, BEI selaku otoritas akan tetap mengawasi anggota bursa, di samping memastikan permodalan anggota bursa yang mendapat relaksasi itu juga terus mengalami peningkatan.
“Kalau kamu punya margin, ya harus punya modal. Selama ini, permodalan mereka sudah lumayan. Saya yakin mereka sekarang sudah hitung-hitung. Kan, enggak semua anggota bursa fokus bisnisnya di margin. Ada 70-an anggota bursa yang sudah punya izin margin,” kata Alpino.
DESTRIANITA