TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengatakan aliran dana asing yang masuk ke Indonesia (capital inflow) sejak awal Januari 2016 mengalami peningkatan. Terlebih penundaan kenaikan suku bunga dari Bank Sentral Amerika (The Federal Reserve atau The Fed) yang mudah diprediksi oleh pasar membuat aliran dana asing lebih banyak masuk ke emerging market, termasuk Indonesia.
Hal tersebut yang membuat bank sentral yakin cadangan devisa negara bakal makin kuat. “Kalau lihat ada peningkatan cadangan devisa selama beberapa bulan ini ya karena ada capital inflow sejak awal Januari,” ujar Mirza di Bank Indonesia, Jumat, 7 Oktober 2016.
Baca: Soal Pajak Google, Menteri Rudi Akui Belum Punya Solusi
Mirza menuturkan, capital inflow secara year to date masuk ke pasar modal sebesar Rp 165 triliun sejak Januari 2016. Sejak Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak atau Tax Amnesty mulai disahkan pemerintah, aliran dana asing yang masuk semakin kuat dan berasal dari pelaku pasar dan belum yang berasal dari dana repatriasi wajib pajak yang berasal dari luar negeri.
Berdasarkan perkembangan terakhir laporan Ditjen Pajak hari ini, dana repatriasi yang dipastikan akan masuk ke Indonesia sebanyak Rp 141 triliun. Angka tersebut masih kalah jika dibandingkan dengan dana yang dideklarasikan wajib pajak dari luar negeri sebesar Rp 974 triliun.
DESTRIANITA