TEMPO.CO, Jakarta - Badan Urusan Logistik Jawa Tengah, menggandeng Otoritas Jasa Keuangan, akan membangun "Kampung Bawang" di setiap desa di Kabupaten Brebes.
Kepala Divisi Regional Bulog Jawa Tengah Usep Karyana di Pekalongan, Rabu, 5 Oktober 2016, mengatakan, untuk langkah awal ini, Bulog bersama OJK akan mendirikan 100 "kampung bawang" di setiap desa.
"Minimal ada 600 kampung bawang yang akan kami bangun agar masyarakat mudah mendapatkan kebutuhan pokoknya. Kampung Bawang ini nantinya akan menjadi pusat kegiatan jual-beli dan distribusi bawang merah serta komoditas lain," katanya.
Pendirian Kampung Bawang, kata dia, akan disinergikan dengan OJK dalam hal penyediaan dana. "Berapa pun kebutuhan petani akan disediakan yang tentunya setelah melalui tahapan verifikasi sebagai upaya mengantisipasi terjadinya penunggakan yang justru akan memberatkan mereka karena ketidakpastian pengembalian pinjaman dana," tuturnya.
Menurut dia, program Kampung Bawang menjadi bagian dari program "Sinergi Aksi" untuk ekonomi rakyat yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.
Kampung Bawang, menurut dia, tidak sekadar menyediakan bawang merah, tapi juga komoditas lain, seperti garam, palawija, dan bahan kebutuhan pokok.
"Kami menjamin harga jual ataupun beli komoditas di Kampung Bawang ini akan disesuaikan dengan standar yang ditetapkan pemerintah. Misalnya harga jual gula pasir Rp 14 ribu per kilogram, maka tidak akan melebihi harga eceran tertinggi (HET)," katanya.
Bupati Brebes Idza Priyanti menyambut baik program Bulog mendirikan Kampung Bawang karena program tersebut ditunggu masyarakat petani daerah setempat.
"Pemkab sangat mendukung demi kemaslahatan masyarakat, khususnya petani Brebes," ucapnya.
ANTARA