TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina Retail tengah gencar menambah jumlah SPBU COCO (Company Owned Company Operated). SPBU yang dimiliki dan dikelola Pertamina Retail tersebut dianggap masih jauh dari jumlah ideal.
Direktur Utama PT Pertamina Retail Toharso mengatakan jumlah ideal SPBU COCO sebanyak 20 persen dari total outlet milik perusahaan, yaitu 5.200 outlet. "Jadi idealnya sekitar seribu outlet," katanya di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Jumat, 30 September 2016.
Toharso menargetkan seribu SPBU COCO bisa terpenuhi pada 2020. Saat ini, Pertamina baru memiliki 136 SPBU COCO.
Toharso telah menyiapkan tiga cara untuk mewujudkan target seribu SPBU. "Prioritas pertama adalah mengakuisisi SPBU yang dikelola swasta," ujarnya. Cara kedua ialah bekerja sama dengan swasta untuk mengoperasikan SPBU. Sedangkan membangun SPBU baru menjadi pilihan terakhir.
Menurut Toharso, mengakuisisi SPBU swasta lebih efisien, apalagi dibanding membangun unit baru. Pasalnya, perizinan untuk membangun SPBU baru membutuhkan 25 izin, yang baru selesai diurus selama sekitar satu tahun. "Belum lagi perizinan di luar pemerintah, seperti perjanjian dengan warga, bahkan lurah," tuturnya.
Di sisi lain, Toharso mengatakan banyak pihak swasta senang menjual SPBU mereka kepada Pertamina. Hingga saat ini, Toharso mengaku mendapatkan 280 tawaran penjualan SPBU swasta.
Toharso mengatakan tahun ini pihaknya mengakuisisi 17-20 SPBU, sedangkan SPBU yang dibangun baru hanya tiga.
Adapun 25 SPBU ditargetkan akan dioperasikan bersama swasta tahun ini.
Ia mengatakan Pertamina Retail menyiapkan total investasi Rp 500 miliar untuk pengembangan SPBU selama 2016. Tahun depan, pihaknya akan menyiapkan Rp 1 triliun untuk menambah sekitar 200 SPBU.
VINDRY FLORENTIN