TEMPO.CO, Jakarta - Suasana kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jumat siang tampak padat dan sibuk. Petugas pajak dan wajib pajak jadi satu lalu-lalang di hari terakhir periode pertama program pengampunan pajak atau tax amnesty.
Pukul 11.00 siang, Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Franciscus Welirang atau yang akrab disapa Franky Welirang terlihat di tengah kerumunan. Setibanya di lobi utama, Franky yang mengenakan setelan jaket biru yang jadi ciri khasnya, bergegas menuju lantai lima.
Kedatangan Franky disambut langsung oleh Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Ken Dwijugiasteadi. Awak media juga sudah bersiaga menunggu. Franky mengutarakan kedatangannya untuk mewakili bos Grup Indofood, Anthoni Salim, yang ingin ikut program tax amnesty. "Saya di sini sebagai pelaksana, mewakili Pak Anthoni," ujar Franky, di sela konferensi pers, Jumat, 30 September 2016.
Franky pun menyerahkan surat pernyataan harta (SPH) pribadi maupun perusahaan-perusahaan milik Anthoni kepada Ken. Franky menyampaikan pesan Anthoni yang merasa wajib ikut program tax amnesty ini. "Kita lahir di sini, usaha di sini, tumbuh di sini. Jadi ini kewajiban dan kesempatan," ucap Franky.
Di periode pertama dengan tebusan sebesar 2 persen ini, Anthoni mendeklarasikan harta dalam negeri dan juga repatriasi. Franky mengatakan partisipasinya juga didasari spirit keinginan untuk belajar. "Saya berusaha belajar, ini asik. Saya deklarasi semua, malah minta ke teman-teman pajak apa yang belum saya ketahui."
Franky juga tak menampik jika nanti pihaknya kemungkinan juga akan berpartisipasi di periode kedua atau ketiga. "Kita harapkan semuanya sudah terselesaikan, tapi kalau ada yang kurang masih ada dua kesempatan lagi," katanya.
Menurut Franky, hasil repatriasi harta Anthoni salah satunya akan ditempatkan langsung ke sektor riil. "Intinya untuk pembangunan."
Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi tampak sumringah dan mengapresiasi langkah para pengusaha seperti Anthoni dan Franky. "Jadi begini sebenarnya kalau dilihat mereka sudah bayar apa belum pajak selama ini ya sudah, cuma namanya orang ada lupa bayar," ujar Ken. Dana tax amnesty yang terkumpul itu diharapkan terkumpul sebanyak-banyaknya dan digunakan untuk membiayai pembangunan negara.
GHOIDA RAHMAH