TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyambut positif ikutnya anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dalam tax amnesty secara serentak, Selasa, 27 September 2016. Dia pun mengomentari ikutnya para senior Kadin, seperti mantan Ketua Kadin Mohamad Soleman Hidayat dan Ketua Dewan Pakar Kadin Abdul Latief.
"Tampaknya Pak Rosan (Ketua Umum Kadin Indonesia) membawa banyak sesepuh hari ini. Tentunya, saya sangat menghargai niat Kadin untuk hadir di Kantor Pajak secara bersama-sama dalam melaksanakan haknya mengikuti pengampunan pajak," kata Sri di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta Selatan, Selasa, 27 September 2016.
Sri menegaskan, tax amnesty merupakan hak yang diberikan kepada seluruh warga negara Indonesia untuk melakukan deklarasi harta dan membayar tebusan sesuai dengan harta yang dideklarasikan tersebut. "Dari jajaran Kadin yang bersedia hadir untuk menyampaikan surat pernyataan harta, tentunya sudah membayar tebusan," tuturnya.
Karena itu, menurut Sri, penerimaan dari tax amnesty yang masuk ke kas negara telah mencapai Rp 65,9 triliun siang tadi. "Saya berharap, Kadin dapat menggunakan seluruh harta kekayaannya untuk membangun perekonomian Indonesia. Kolaborasi dalam kepatuhan pajak, saya yakin, akan sangat berguna untuk seluruh rakyat," ujarnya.
Sri berjanji akan menggunakan kepercayaan yang diberikan oleh para peserta tax amnesty. Seluruh dana yang masuk digunakan sebaik-baiknya, terutama untuk pembangunan ke depan. "Dan saya berharap, momen ini akan menjadi momen untuk memperbaiki hubungan yang semakin sinergis antara pemerintah dan dunia usaha," katanya.
Hari ini, puluhan anggota Kadin Indonesia mengikuti program pengampunan pajak atau tax amnesty. Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani memimpin rombongan tersebut. Selain Rosan, ada mantan Ketua Kadin Indonesia Mohamad Soleman Hidayat dan Ketua Dewan Pakar Kadin Indonesia Abdul Latief.
Para Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia pun hadir, seperti politikus dari Partai Golkar, Bambang Soesatyo; pengusaha Anindya Bakrie; pemilik Grup Sintesa, Shinta Widjaja Kamdani; pemilik Grup Sinar Mas, Franky Wijaya; dan Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk, Wishnu Wardhana.
ANGELINA ANJAR SAWITRI